Aksi Akbar dan Solidaritas PKS untuk Rohingya dan Suriah


Suara pembela keadilan dan menegakan asasi manusia adalah suara universal, kita harus menjadi bukti bahwa kita ummat Islam yang mayoritas bisa melindungi, bisa hidup damai tentram dengan saudara-saudara kita yang minoritas yang beragama Hindu maupun beragama Budha, supaya kita bisa mengatakan pada Burma, Myanmar.

Bahwa anda harus tiru Indonesia, saudara-saudara ku yang beragama Budha dan Hindu ditengah Islam mayoritas di Indonesia mereka tetap aman dan damai agar pengalaman ini bisa di ambil oleh Burma supaya saudara-saudara kita yang beragama Budha di sana tidak melakukan ke dzaliman, kekerasan dan yang pasti tidak sesuai dengan ajaran Budha. Pungkas Hidayat.

Setelah Hidayat, orasi berikutnya adalah Herlini Amran dan menyampaikan pengalamannya ketika dalam kunjungannya kepada para pengungsi Rohingya, dan pengungsi Rohingya menginginkan kebebasan, bebas hidup, bebas mendapatkan pendidikan, bebas dari penindasan dan bebas beribadah. Masih dalam kesempatan yang sama Herlini Amran Anggota Komisi VIII DPR RI dari PKS berharap bahwa apa yang dilakukan PKS dapat mendorong pemerintah Myanmar untuk menghapuskan segala bentuk penindasan dan kebiadaban.

Selain mengkritisi Pemerintah Myanmar dalam aksi tersebut turut pula Ansory Siregar Anggota Komisi IX DPR RI dari PKS, mengecam kebrutalan rezim Bashar Al Assad yang melakukan tindakan kekerasan pada rakyatnya sendiri. Senada dengan Herlini Amran, Ansory Siregar juga mengecam pada Pemerintah Myanmar dan Suriah untuk segera menghentikan pembantaian. Dan meminta Pemerintah Indonesia juga serius dan berperan aktif untuk menghentikan pembersihan etnik muslim Rohingya.

Nurul Islam pelarian politik junta militer di Myanmar yang sudah tiga puluh tahun tidak bisa kembali ke Myanmar mengatakan, bahwa sejarah Myanmar mencatat muslim Rohingya sudah tinggal di Arakan jauh sebelum Negara Myanmar berdiri, kami telah eksis berdiri lebih awal sejak 7 masehi. Kami mengalami pengingkaran, di lupakan, di jauhkan dari kehidupan masyarakat Myanmar, kami adalah bangsa yang paling di aniaya oleh Negara kami sendiri, kami di anggap tidak ada. Dan kami membutuhkan bantuan dari luar negeri terutama Indonesia karena Indonesia negeri muslim terbesar di dunia.

Aksi Akbar dan Solidaritas PKS untuk Rohingya dan Suriah yang di hadiri oleh ribuan massa di Bunderan HI, Minggu (12/08) yang di mulai sejak pukul 16 dan menjelang berbuka aksi di tutup dengan pembacaan pernyataan sikap warga Jakarta atas tragedi kemanusiaan yang menimpa etnik muslim Rohingya di Myanmar, yang di bacakan oleh Triwisaksana.


By;Joy
thumbnail
About The Author

Ut dignissim aliquet nibh tristique hendrerit. Donec ullamcorper nulla quis metus vulputate id placerat augue eleifend. Aenean venenatis consectetur orci, sit amet ultricies magna sagittis vel. Nulla non diam nisi, ut ultrices massa. Pellentesque sed nisl metus. Praesent a mi vel ante molestie venenatis.

0 komentar