"Saya minta Presiden RI segera mengevaluasi Menhub dan pejabat terkait karena ternyata tidak mampu memperbaiki layanan dan menjamin keselamatan transportasi massal, termasuk angkutan laut, khususnya penyeberangan," katanya saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Tidak hanya peristiwa maut tabrakan Kereta Api, ternyata pada hampir bersamaan di perairan Selat Sunda, pada Jumat dini hari KMP Roro Laut Teduh II, terbakar dan menewaskan puluhan penumpangnya, sedangkan pada kecelakaan kereta api, sedikitnya tiga tewas dan puluhan lainnya luka berat dan ringan.
Ia menilai, program "roadmap to zero accident" yang digadang-gadang pemerintah juga masih sebatas rencana, belum sampai pada aksi konkrit di lapangan sehingga tak heran, kecelakaan transportasi khususnya kereta api masih kerap terjadi.
"Terbukti dalam rentang waktu tiga bulan sejak tabrakan KA Logawa di Petarukan, Oktober lalu, rentetan kecelakaan KA masih kerap terjadi," katanya. Hakim juga meminta Kementerian Perhubungan untuk segera melakukan evaluasi komprehensif atas musibah tabrakan KA itu.
Ia menilai musibah tabrakan KA itu menunjukkan buruknya kinerja pemerintah di bidang perkeretaapian dan karenanya Kemenhub harus mengambil langkah-langkah radikal agar kecelakaan serupa tidak terjadi lagi.
Sumber: Antara