background
  • Recent Posts
  • Feature Posts
  • Comments

Kabar PKS

Spice Mag

  • home
  • Technology
    • Sub Menu 1
    • Sun Menu 2
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Follow
    • Follow us on Twitter
    • Find us on Facebook
  • Sports
    • Sub Menu 1
    • Sun Menu 2
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Contact me
    • Contact us
  • Download SpiceMag 1.1

    Facebook Fanpage

    Recent Posts

    Categories

    • Alam Islami (3)
    • Bekerja Untuk Jakarta (106)
    • BERITA (48)
    • Berita Foto (89)
    • Breaking News (903)
    • Dunia Islam (7)
    • feature (34)
    • HAROKAH (2)
    • Kabar DPRa (5)
    • Kegiatan (15)
    • Kiprah PKS (51)
    • kolom (82)
    • Liputan Media (493)
    • Liputan Video (368)
    • Menteri PKS (28)
    • Mukernas PKS (23)
    • Parlementaria (76)
    • Pemilukada (26)
    • PKS 3 Besar (11)
    • PKS TV (351)
    • Profil
    • Profil PKS (8)
    • TAUJIHAT (10)
    • Tulisan Kader (30)
    • Twitter (18)

    footer Post 3

    Tampilkan postingan dengan label Profil. Tampilkan semua postingan
















    Rabu (7/3/12) Sindo Radio menghadirkan dan mewancarai tamu spesial Anis Matta dalam acara “Tokoh Bicara” yang disiarkan secara live dan streaming selama satu jam lebih mulai pukul 20.00 WIB.

    Acara ini mengupas tuntas ‘The Other Side of Anis Matta’ atau sisi lain seorang Anis Matta. Ada banyak yang diperbincangkaan mulai dari masa kecil Bang Anis, jiwa seni yang sangat mewarnainya, nikah muda ketika masih kuliah, menjaga ‘kemesraan’ keluarga, sejarah perjalanan politik, sampai isu-isu paling hangat seperti kenaikan BBM. Ada juga sedikit dibahas tentang lagu favorit Bang Anis serta cerita film The Iron Lady yang menginspirasi kepemimpinan seorang Anis Matta.


    Perbincangan yang segar, santai, lepas dan lugas apa adanya yang juga melibatkan para pendengar yang antusias menyimak bertanya via sms twitter blackbery. ‘Membludak sekali nih yang berpartisipasi malam ini. Fans Bang Anis banyak banget,” komentar host acara.

    Oh ya, Bang Anis datang ke studio Sindo Radio tidak sendiri, tapi bersama sang istri yang setia menemani.

    Bagi yang penasaran bagaimana ‘The other side of Anis Matta’, dapat langsung mendengarkan rekaman lengkap berikut:




    http://www.4shared.com/mp3/TCvKKKn3/Anis_Matta_-_Sindo_Radio.html



    Triwisaksana terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta periode 2010-2015 melalui Daerah Pemilihan Jakarta Selatan. Ia memangku amanah sebagai Wakil Ketua DPRD.

    Triwisaksana terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta periode 2010-2015 melalui Daerah Pemilihan Jakarta Selatan. Ia memangku amanah sebagai Wakil Ketua DPRD.

    Ia menyelesaikan pendidikan SD, SMP di daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara. Triwisaksana lulus dari SMA 1 Budi Utomo pada tahun 1989. Ia melanjutkan kuliah S1 untuk Jurusan Teknik Elektro di Universitas Trisakti Jakarta dan menyelesaikannya pada tahun 1995.

    Setelah lulus Triwisaksana mengajar di Universitas Mercu Buana. Tidak puas hanya menyandang gelar S1, ia pun berangkat ke Inggris untuk mendalami studi Teknik Elektro di Birmingham University. Gelar Master of Science pun disandangnya pada tahun 1999.

    Triwisaksana menikahi Lilia Sari, seorang sarjana S1 jurusan Bahasa Inggris dari Universitas Indonesia pada tahun 1994. Kini mereka dikaruniai 4 orang putra/i, yaitu Maryam, Fatih, Sarah dan Khalid.

    Persinggungannya dengan PKS telah diawali sejak partai ini berdiri di tahun 1998 saat PKS masih sebagai Partai Keadilan. Saat itu ia menjadi Pengurus Pusat Informasi PK (PIPK) Cabang Inggris Raya.

    Pada tahun 2005, Triwisaksana diangkat menjadi Ketua Umum DPW PKS DKI Jakarta. Sementara dalam Musyawarah Wilayah PKS tahun 2010, Triwisaksana resmi menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS untuk periode jabatan tahun 2010-2015.

    Selain menjadi Wakil Ketua DPRD, Triwisaksana juga mengemban amanah sebagai Ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI Jakarta. Balegda adalah sebuah organ penting DPRD DKI untuk menggodok peraturan-peraturan yang dapat menentukan wajah Kota Jakarta masa kini dan masa mendatang. Pada tahun 2010, Balegda DPRD DKI berhasil menyelesaikan agenda legislasi daerah sebanyak 23 Peraturan Daerah.

    Selain kegiatan kedewanan Triwisaksana juga aktif di berbagai kegiatan kemasyarakatan. Ia adalah Pembina Baitul Maal Sejahtera (BMS), sebuah lembaga keuangan mikro yang mendedikasikan diri untuk mengentaskan kemiskinan, mengurangi ketergantungan pada rentenir dan memberikan modal bagi usaha kecil dan menengah dengan model keuangan syariah. Triwisaksana juga menjadi Pembina Yayasan Pendidikan Aulia dan juga Pembina organisasi Relawan Jakarta.


    Website : www.triwisaksana.com

    Twitter : http://twitter.com/triwisaksana

    Facebook : http://www.facebook.com/BangSani

    INILAH.COM, Jakarta - Jejak rekam politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq di parlemen cukup menonjol. Dalam beberapa peristiwa penting di DPR, Mahfudz telibat aktif. Peran politikus muda PKS ini tidak terlepas dari karakternya yang mendorong politik konsensus.

    Profil Polling Politisi Senayan Terpopuler

    Di jajaran petinggi PKS, Mahfudz masuk di lingkaran elit. Seusai Musyawarah Nasional (Munas) II PKS Juni 2010 lalu, Mahfudz didapuk sebagai Wakil Sekjen Bidang Media DPP PKS. Di samping itu ia juga diberi mandat sebagai Ketua Komisi Bidang Luar Negeri dan Pertahanan (I) di DPR RI menggantikan Kemal Aziz Stamboel.

    Karir Mahfudz Siddiq di PKS dimulai sejak partai yang berembrio dari Gerakan Tarbiyah di Indonesia ini berdiri dengan nama Partai Keadilan. Ia dikenal sebagai aktivis kampus di Universitas Indonesia (UI) serta di kelompok kajian Studi dan Informasi Dunia Islam Kontemporer (1995-1998).

    "Lembaga ini pernah melakukan kajian tentang usulan pembentukan partai politik baru yang berasas Islam modern. Idenya ketemu dengan Gerakan Tarbiyah maka berdirilah Partai Keadilan," katanya kepada INILAH.COM di sela-sela kesibukannya sebagai Ketua Komisi Luar Negeri DPR belum lama ini.

    Anggota DPR dari daerah pemilihan Cirebon dan Indramayu ini mengaku dengan terjun ke politik praktis dapat melakukan interaksi langsung dengan masyarakat, khususnya di daerah pemilihannya. Ia juga terlibat aktif dalam politik lokal. "Ini momentum untuk melakukan pendidikan politik kepada masyarakat," ujarnya.

    Di samping itu, mantan Wakil Ketua Pansus Angket Bank Century ini mengaku, terjun ke politik praktis dapat mengambil manfaat penting dalam melakukan komunikasi dengan berragam unsur politik, pemikiran dan pandangan di parlemen. "Di politik belajar membuat konsensus dan mengelola konflik," akunya.

    Apalagi, menurut alumnus magister politik Universitas Nasional (Unas) Jakarta ini, latar belakang politik PKS yang mengedepankan moderasi cenderung mengutamakan konsensus ketimbang membuat konflik.

    Pengalaman politik Mahfudz di DPR selama dua periode terakhir ini tak perlu diragukan lagi. Dia pernah menjadi Ketua Fraksi PKS, anggota Komisi Dalam Negeri (II) serta anggota Badan Musyawarah (Bamus). Mahfudz juga pernah menjadi anggota panitia khusus BBM, serta menjadi salah satu Wakil Ketua Pansus Angket Century. Dan kini, Mahfudz menjadi Ketua Komisi I DPR.

    Terkait kerja di Komisi I, Mahfudz memiliki obsesi di Komisi Luar Negeri dan Pertahanan ini. Dia berharap Komisi I di bawah kepemimpinanya harus meninggalkan jejak positif. "Saya sampaikan ke kawan-kawan Komisi I agar bisa meninggalkan legacy," ujarnya.

    Beberapa mimpi telah ditanamkan di Komisi I. Mahfudz menuturkan agar Komisi I mampu melahirkan postur TNI yang kuat dan berwibawa melalui Alat Utama Sisten Utama, pengembangan industri, hingga profesionalisme TNI.

    "Kami juga mendorong agar Indonesia memiliki posisi politik kawasan dan multilateral yang berwibawa. Serta melakukan reorientasi dalam kebijakan politik luar negeri," paparnya.

    Dalam konteks politik luar negeri, Mahfudz menilai selama ini Indonesia identik dengan kiblat politik ke barat. Kondisi demikian, sambung Mahfudz perlu adanya perimbangan. "Karena saat ini juga muncul kekuatan baru China, India, dan Turkei," ulasnya.

    Mimpi berikutnya terkait Komisi I, Mahfudz mengidealkan terciptanya masyarakat informasi Indonesia yang cerdas. Menurut dia, media massa menjadi pilar peradaban bangsa Indonesia. "Dalam rekayasa peradaban mau tidak mau, pers menjadi ujung tombak," paparnya.

    Karir politik Mahfudz di parlemen tidak terlepas dari cara dia yag selalu belajar dan mendengar dari pihak lainnya. Baginya, di dunia politik tidak bisa tampil di gelanggang seperti orang yang serba bisa. "Justru kekuatan politisi, menjadi karakter kepemimpinan, mendengar, menyerap semua gagasan dan diolah sesuai perspektif idealisme," katanya. [mdr]

    INILAH.COM, Jakarta - Nama Muhamad Sohibul Iman di panggung politik nasional baru tampak saat Pemilu 2009 lalu. Namun, saat penyusunan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II lalu, namanya sempat mencuat menjadi salah satu kandidat menteri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Siapa sebenarnya sosok Muhamad Sohibul Iman?

    Sosok Muhamad Sohibul Iman agak berbeda dengan politisi parlemen lainnya. Penampilannya kalem, cool dan tampak low profile. Ini bisa dimaklumi mengingat latar belakang Iman, demikian sering disapa, merupakan dari kalangan akademisi.

    Pria kelahiran 5 Oktober 1965 ini pernah tercatat sebagai Rektor Universitas Paramadina 2005-2007. Setelah dari Universitas Paramadina, Iman juga tercatat sebagai dosen di Universitas Borobudur dan Universitas Pelita Harapan (2007-2008).

    Sebelum terjun di dunia kampus, Iman tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Pengkajian dan Penerapan Tekhnologi (BPPT). Pada 1998 dirinya terlibat aktif di Partai Keadilan (PK). Namun mundur dari partai sejak munculnya aturan larangan birokrat aktif di partai politik.

    Iman mulai bergabung lagi di PKS sejak 2008 lalu, setelah dirinya mundur dari PNS sejak 2005. "Ingin memiliki cita-cita untuk memperbaiki negeri ini," ujar Iman saat ditemui di ruang kerjanya di Gedung DPR Jakarta ketika ditanya apa motivasi dirinya masuk ke politik praktis.

    Sedikitnya terdapat tiga alasan dirinya menjadi anggota DPR. Iman menyebutkan keinginannya menegakkan moralitas negara. Dia menilai saat ini standar moral dalam bernegara telah diabaikan. "Lebih menonjol kepentingan elitnya," cetusnya.

    Selain itu, alasan dirinya masuk partai politik bertujuan untuk berkontribusi dalam kemandirian ekonomi. Iman juga berkeinginan agar bangsa Indonesia memiliki budaya maju seperti etos, dispilin dan menghargai waktu. "Tiga hal itulah yang mendorong saya untuk masuk ranah politik," ujarnya.

    Dunia politik sejatinya bukanlah hal yang asing bagi Iman. Karena sejak kecil dirinya telah aktif di organisasi. Mulai di Pramuka, OSIS, Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM).

    Selain aktif di organisasi, Iman juga tercatat sebagai Ketua Yayasan Inovasi Teknologi (2007-sekarang), Pembina Yayasan Pendidikan Nurul Fikri (2005-sekarang), Penasehat Program Pembinaan SDM Strategis Nurul Fikri (2005), Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Industri (2005-2010) serta Pembina Masyarakat Ilmuwan dan Technologi Indonesia/MITI (2004-sekarang)

    Peraih doktor di Japan Advanced Insitute of Science and Technology (JIST) Ishikawa Jepang ini, menyebutkan selama setahun lebih berada di DPR, dirinya mengetahui pengelolaan negara tidak dikelola dengan baik. "Saya mendapat pembenaran bahwa pengelolaan negara belum baik," cetus pria kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat ini.

    Mantan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI ini menyebutkan selama menjadi pimpinan Komisi XI, banyak hal kecil telah dilakukan. Seperti soal kehadiran di sidang-sidang komisi. Selain itu, Iman menyebutkan pihaknya juga mendorong mitra kerjanya khususnya kalangan perbankan untuk mengelola Dana Pihak Ketiga (DPK) .

    "Yang paling monumental saya rasa kami mendorong penghapusan double tax di Perbankan Syariah. Insya Allah ini akan berdampak positif ke masyarakat," tambahnya.

    Sejak Juli 2010 lalu, Iman dipindahtugaskan ke komisi bidang energi (VII). Menurut Iman, di bidang ini, dirinya lebih berkecimpung pada urusan rill yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Misalnya dalam kasus ledakan tabung gas tiga kilogram beberapa waktu lalu, Iman melakukan advokasi langsung dengan para korban. "Saya tidak segan-segan kepada siapapun yang tahu ledakan silakan lapor, saya teruskan ke Pertamina," ujarnya.

    Terkait rencana pembatasan penggunaan BBM, secara konsepsi baik pemerintah dan DPR memiliki kesamaan pandangan. Namun menurut Iman, hingga saat ini pemerintah belum membuat skema terkait pembatasan premium.

    Ia menyebutkan, pemerintah belum membuat skema jika ada pembatasan BBM, bagaimana dampak terhadap inflasi, termasuk persaingan di bisnis BBM antara Pertamina dengan perusahaan Migas asing yang menjamur di Indonesia.

    "Ini semua harus ada skema agar tidak merugikan Pertamina," kata dia. Hal lain yang penting di Komisi VII, Iman menyebutkan revisi UU Migas menjadi prioritas untuk memperbaiki politik energi di Indonesia.

    Terkait kiprah di DPR, dirinya memiliki angan-angan siapapun yang menjadi pemangku otoritas publik agar bekerja penuh tanggungjawab. "Pejabat negara itu juga manusia yang memiliki interest. Jika interest bertemu dengan kekuasaan, ini rawan penyelewengan," ujarnya.

    Menurut dia, moralitas bernegara di Indonesia belum sepenuhnya tegak. Ia membandingkan perilaku pejabat negara di Jepang dengan Indonesia. Menurut dia, di Jepang ada pejabat yang korupsi Rp300 juta langsung jauh dari kekuasaannya. Adapun di Indonesia, sambung Iman, korupsi miliaran rupiah masih bisa menduduki jabatan publik.

    "Moralitas bernegara masih tegak di Jepang," kata pengagum M Natsir ini. Moralitas tampaknya memang menjadi perhatian serius anggota BAKN DPR RI ini. Hal ini pula tercermin dari motto hidup yang ia pegang. "Bersih diri, bersih materi, bersih generasi," cetusnya.

    Ia menjelaskan, dirinya menginginkan hidupnya bersih dari segala hal, materi yang ia dapat juga bersih, serta anak-anak baik secara biologis maupun yang belajar dari dirinya juga bersih. [mdr]

    Sumber : Inilah

    Connect With Us

    Recommend us on Google!

    footer Post 2

    Popular Posts

    • [Buku Baru] Mursi, President From Hero to Superhero
    • [download] Buku "Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri" Memuat Peran Penting IM
    • PKS TV - MAKAN ASINAN BERSAMA WARGA
    • Inilah Jawaban Kami...
    • Untuk Saudaraku Yang Beralih
    • Agar Disayang Istri Setiap Hari
    • PKS Mulai Seleksi Caleg 2014. Juga Melibatkan Calon Eksternal
    • Senyum Syuhada Syeikh Uwais Ulama Al Azhar 'Sang Perindu Syahid'
    • Hidayat Nur Wahid: Kiamat Tak Datang Tiba-tiba
    • Terjang Banjir, Kader PKS Bagikan Nasi Bungkus ke Warga

    Recent Posts

    • Comments
    • Tags
    Alam Islami Bekerja Untuk Jakarta BERITA Berita Foto Breaking News Dunia Islam feature HAROKAH Kabar DPRa Kegiatan Kiprah PKS kolom Liputan Media Liputan Video Menteri PKS Mukernas PKS Parlementaria Pemilukada PKS 3 Besar PKS TV Profil Profil PKS TAUJIHAT Tulisan Kader Twitter

    Latest From

    About Us

    Spice Mag - Premium free blogger template developed by spicytricks.com.

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Maecenas hendrerit iaculis nunc. Curabitur in eros ipsum. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Duis at mi justo, non suscipit elit. Nunc aliquam luctus adipiscing. Nullam sit amet lacus vitae odio congue mollis eu non magna. Duis sed arcu a libero adipiscing rhoncus. Aliquam erat volutpat. Suspendisse sed nunc metus, sed aliquet arcu.

    Quick Links

    • Alam Islami
    • Bekerja Untuk Jakarta
    • BERITA
    • Berita Foto
    • Breaking News
    • Dunia Islam
    • feature
    • HAROKAH
    • Kabar DPRa
    • Kegiatan
    • Kiprah PKS
    • kolom
    • Liputan Media
    • Liputan Video
    • Menteri PKS
    • Mukernas PKS
    • Parlementaria
    • Pemilukada
    • PKS 3 Besar
    • PKS TV
    • Profil
    • Profil PKS
    • TAUJIHAT
    • Tulisan Kader
    • Twitter

    Follow Us

    Copyright 2012 Kabar PKS. All rights reserved.

    Designed by spicytricks.