Facebook Fanpage
Recent Posts
Categories
- Alam Islami (3)
- Bekerja Untuk Jakarta (106)
- BERITA (48)
- Berita Foto (89)
- Breaking News (903)
- Dunia Islam (7)
- feature (34)
- HAROKAH (2)
- Kabar DPRa (5)
- Kegiatan (15)
- Kiprah PKS (51)
- kolom (82)
- Liputan Media (493)
- Liputan Video
- Menteri PKS (28)
- Mukernas PKS (23)
- Parlementaria (76)
- Pemilukada (26)
- PKS 3 Besar (11)
- PKS TV (351)
- Profil (4)
- Profil PKS (8)
- TAUJIHAT (10)
- Tulisan Kader (30)
- Twitter (18)
footer Post 3
Tampilkan postingan dengan label Liputan Video. Tampilkan semua postingan
Luthfi Hasan Ishaaq menjalani sidang pembacaan eksepsi ( nota keberatan) di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (1/7).
Tak seperti pekan sebelumnya (24/6) saat sidang perdana dengan pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang sangat masif disiarkan berbagai media, sidang kali ini "sepi" pemberitaan.
Berikut tayangan video (durasi dua jam lebih) jalannya pembacaan eksepsi LHI...
Tak seperti pekan sebelumnya (24/6) saat sidang perdana dengan pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang sangat masif disiarkan berbagai media, sidang kali ini "sepi" pemberitaan.
Berikut tayangan video (durasi dua jam lebih) jalannya pembacaan eksepsi LHI...
Pada tanggal 23 juni 2013 jam 16.00 WIB kemarin, kembali kader-kader PKS kelurahan Joglo dan Meruya Selatan, Jakarta Barat mengadakan bagi-bagi voucher BBM free buat para tukang ojeg yang ada di dua kelurahan tersebut.
"Dalam rangka kepedulian terhadap masyarakat, PKS akan selalu terus berkiprah untuk membantu masyarakat, baik sebelum BBM naik atau pun setelah naik seperti saat ini.. ," ujar Achmad Idris selaku bendahara DPC PKS Kembangan Jakarta Barat dan juga penggemar GERAK SAKA ini..
Adapun bentuk kepedulian itu kader-kader PKS ini memberikan vocher BBM Premium free sebanyak dua liter per tukang ojeg, yang sebelumnya pada tanggal 18 juni yang lalu telah diberikan juga dua liter kepada masing-masing tukang ojeg.
Adalah Atiya seorang ibu rumah tangga yang bersuamikan seorang tukang ojeg di perumahan Alfa Indah Joglo mengatakan banyak kesulitan pasca kenaikan BBM oleh pemerintah pada dua hari yg lalu, kesulitan itu berupa banyaknya perubahan harga-harga barang kebutuhan pokok yang sulit untuk dibeli dengan penghasilan suaminya yang tukang ojeg itu.
Menurut pangakuan Bang Me'et (seorang tukang ojeg dipangkalan perumahan Alfa Indah joglo) pasca kenaikan BBM bersubsidi sekarang ini penumpang mulai terlihat sepi, dikarenakan tarif ojeg kan juga harus disesuaikan, namun disisi lain calon penumpang masih banyak yang keberatan, demikian Bang Me'et berkata.
Kami sangat berterimakasih dengan kepedulian PKS terhadap kami para tukang ojeg ini, karena kami menyaksikan walaupun PKS di televisi diberitakan dengan bermacam-macam berita yang menyudutkan mereka, tapi kami adalah SAKSI bahwa PKS TIDAKLAH SEPERTI yang di beritakan di televisi-televisi itu. ujar pengojeg lainnya.
Untuk pendanaan BBM free ini, menurut Ma'mun Fahdli atau biasa dipanggil Koh Amung (ketua DPRa Joglo) adalah dengan cara melelang bagi siapa saja kader yang bersedia untuk membantu meringankan beban teman-teman para tukang ojeg disekitar joglo dan meruya selatan khususnya.
Ada yang memberikan 10 liter,20 liter, 50 liter, 100 liter, bahkan ada seorang CAD jakarta barat DAPIL 10 ( Ir. JUNAEDI MASlL ) yang bersedia memberikan bantuan 200 liter buat membantu meringankan beban teman-teman tukang ojeg tersebut.
Begitu antusiasnya para kader PKS ini, sehingga mendapatkan tanggapan positif di masyarakat yang menyaksikan langsung pemberian vocher BBM free ini.
Semoga badai akan berlalu.. ujar salah satu masyarakat yang ada disekitar POM bensin yang ada di jalan joglo raya tersebut...
(ini video kegiatan wawancara dengan struktur pengurus PKS dan tukang ojeg dilokasi acara bagi2 voucher BBM free)
*penulis : team JunTen Media - Syahirman syahril
Arrahmah.com – Video ini sudah beredar lama di alam maya, namun banyak yang tidak tahu dan mengetahuinya, arrahmah.com mengangkatnya kembali agar ini menjadi pelajaran bagi mereka yang memilih presiden yang anti syariat Islam dan dampak bagi kehidupannya kedepan. Anti syariat Islam adalah hal yang membatalkan keislaman seseorang, dan begitulah kaidah syariatnya. Karena ucapanya dan tindakanya melenceng dari Islam itu sendiri. Semoga rakyat Indonesia bisa melihat realita ini, karena kebohongan pasti akan selalu terungkap, walaupun ditutup-tutupi, semoga Allah menjaga ummat islam Indonesia dari pemimpin yang zhalim. Amin
nb: Acara ini diadakan sebelum pemilihan presiden dan diskusi ini dihadapan kaum kristen Indonesia
***
Ini beberapa kutipan taushiyah SBY, tafadhol disimak baik-baik, sebenarnya ini file lama yang saya dapatkan di internet hanya saja saya merasa ini baru terexpose :
Jadi, ini yang betul, bahwa komitmen saya terhadap :
satu, Pancasila;
kedua, UUD 1945;
ketiga, NKRI;
… keempat, kemajemukan, pluralisme, kebhinneka-tunggal-ikaan, itu FINAL.
kedua, UUD 1945;
ketiga, NKRI;
… keempat, kemajemukan, pluralisme, kebhinneka-tunggal-ikaan, itu FINAL.
Tapi saya seorang pluralis dan saya tidak bisa menerima –dalam kepemimpinan saya nanti, kalau saya terpilih menjadi presiden– tindakan atau kebijakan yang diskriminatif.
SBY said, Katakan kepada mereka : “tidak benar SBY bersetuju syariat Islam menggantikan hukum nasional, dan syariat Islam akan dimasukkan dalam pembukaan UUD. Komitmen SBY pada pluralisme FINAL.”
Yang kedua, sampaikan (SBY Said) : “SBY ini di komunitas Islam dikatakan PRO KRISTEN, PRO MINORITAS. Oleh karena itu, lihat caleg-caleg demokrat.” Katakan, kabarkan seperti itu: “Sementara kepada kita dikatakan SBY menyetujui syariat Islam.” Saya yakini, bapak bilang: “saya sudah bertemu SBY, berdialog langsung, dia tetap komitmennya dan tidak pernah berubah.”
Innalillahi waa inna ilahi rojiun…
ILC (21 Mei 2013)
Prof. Romli Atmasasmita, seorang pakar Hukum Pidana, juga salah satu pembuat UU TPPU.
Prof. Romli Atmasasmita, seorang pakar Hukum Pidana, juga salah satu pembuat UU TPPU.

Sidang dugaan suap kuota impor daging sapi digelar di Pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jum’at (17/5). Menteri Pertanian Suswono, Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), dan Ahmad Fathanah hadir sebagai saksi dengan terdakwa Arya Abdi Effendy dan Juard Effendi.
Bagaimana kesimpulan persidangan itu? Berikut videonya yang telah diupload di Youtube yang mendatangkan sejumlah komentar simpati serta harapan agar TV One tidak memecat reporter tersebut."JANGAN GUNAKAN HUKUM SEBAGAI ALAT POLITIK"
Fairy Setiyawan
Jurnalis
Judul di atas, diambil dari pernyataan penutup Prof . Teuku Nasrullah, Pakar Hukum Acara Pidana dalam acara Indonesian Lawyer's Club (ILC), Selasa 14 Mei 2013 dengan tema "Uang Daging Kemana Saja" yang tayang pukul 19.30.
Mengapa seorang pakar hukum sekelas Prof. Nasrullah sampai perlu mengingatkan semua pihak untuk tidak menggunakan hukum sebagai alat penguasa dalam mencapai keinginan-keingannya? Tentu Prof. Nasrullah, dan kita semua yang mampu melihat dengan jernih, mengetahui bahwa beberapa kasus di negeri ini (termasuk kasus yang saat ini mengaitkan nama mantan Presiden PKS, Ustadz Luthfi Hasan Ishaaq - LHI) sarat dengan kepentingan penguasa (bisa diartikan partai, bisa diartikan kelompok yang saat ini berkuasa).
Mari sejenak mengurai kekusutan ini...
KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) kepada Ahmad Fathanah (AF) di Hotel Le Meridien Jakarta tanggal 29 Januari 2013. Dalam OTT tersebut ditemukan uang tunai Rp 1 Miliar yang menurut keterangan AF berasal dari 2 Dirut PT Indoguna Utama dan akan diberikan kepada Ustadz LHI sebagai uang suap/pelicin agar PT Indoguna Utama memperoleh tambahan kuota impor daging sapi dari Kementrian Pertanian.
Sebagai tindak lanjut OTT tersebut, KPK menjemput dan mengenakan status tersangka dalam kasus dugaan suap impor daging sapi kepada Ustadz LHI. Setidaknya ada 3 pertimbangan KPK dalam menahan Ustadz LHI. Pertimbangan pertama, KPK menganggap ada kemungkinan tersangka akan menghilangkan barang bukti. Kedua, KPK menganggap tersangka memiliki potensi untuk melarikan diri, membuat-mengganggu atau memengaruhi saksi-saksi yang akan diperiksa KPK nantinya. Ketiga, ada kecurigaan bahwa tersangka akan melakukan tindak pidana korupsi lain. Ustadz LHI dijemput KPK di Gedung DPP PKS di Jln. TB Simatupang Jakarta tanggal 30 Januari 2013.
Penyelidikan KPK pun bergulir sangat cepat untuk kasus AF ini. KPK seolah tak ingin kehabisan kesempatan untuk membangun kembali citra positif mereka sebagai penggiat anti korupsi setelah sempat tersandung kasus bocornya sprindik. Saksi-saksi segera dipanggil. Aliran dana dari rekening milik AF dibuka ke publik, sita asset para tersangka dilakukan secara cepat dan dramatik. Media-media nasional pun dilibatkan dalam tiap gerak KPK sehingga info sekecil apapun segera sampai ke publik.
Media pun segera menyambut dengan headline-headline provokatif. Beberapa media bahkan memberi ruang tanggapan dalam baris-baris berita mengenai Ustadz LHI. Bisa dipastikan, ruang-ruang tersebut berisi caci maki kepada PKS. Tak berhenti di situ, ruang media sosial yang semestinya dimanfaatkan untuk menebar kebaikan pun berubah menjadi ajang pelepasan kemarahan publik.
PKS pun bergerak cepat dengan memilih Ustadz Anis Matta sebagai Presiden PKS menggantikan Ustadz LHI. Simpati masyarakat pun kembali membanjir untuk PKS. PKS yang diramalkan hancur karena kasus dugaan suap pada Ustadz LHI pun mampu bangkit kembali. Bahkan lebih kokoh dan solid.
Kenyataan bahwa PKS bertambah kuat, tentu mengkhawatirkan pihak-pihak lawan politik. Mereka memanfaatkan aksi KPK menangani kasus suap impor daging sapi sebagai celah untuk menghancurkan dan menghabisi PKS. Apakah KPK tahu bahwa mereka dimanfaatkan oleh lawan-lawan politik PKS? Atau KPK menjadikan diri mereka sendiri sebagai alat politik dari penguasa negeri?
Mari kita lihat kejadian berikut..
Ketika akan terjadi sita asset berupa kendaraan yang dicurigai milik Ustadz LHI dan AF di Gedung DPP PKS di Jln. TB Simatupang tanggal 6 Mei 2013, media heboh memberitakan kejadian tersebut sebagai upaya perlawanan dari PKS kepada KPK.. Apa sebabnya media bisa memberitakan seperti itu? Tentu tidak bisa sembarangan menulis berita. Seorang jurnalis, dituntut untuk mengabarkan sebuah berita yang berasal dari narasumber yang jelas identitasnya.
Berita yang dimuat media nasional terkait sita asset merupakan keterangan langsung dari Juru Bicara KPK, Johan Budi SP. Inilah satu contoh keterangan Johan Budi SP : awalnya penyidik KPK akan menyita mobil itu, namun adanya upaya perlawanan, maka mobil itu akhirnya hanya disegel.
Disadari atau tidak, pernyataan Johan Budi tadi memicu publik untuk beropini bahwa PKS melakukan perlawanan atas sebuah tindakan berkekuatan hukum yang dilakukan KPK. Dalam kenyataannya, KPK melakukan tindakan tak etis ketika hendak menyita asset berupa kendaraan tersebut (ada bukti video CCTV mengenai hal ini).
Sementara dalam berbagai kesempatan, Wakil SekJen PKS Fahri Hamzah, menegaskan sikap PKS yang sama sekali tidak berkeberatan atas penyegelan dan atau penyitaan asset selama KPK taat pada aturan hukum yang berlaku.
Konflik ini kemudian memicu media berlomba-lomba mempertemukan PKS dan KPK dalam ruang diskusi terbuka. Dari ruang diskusi tersebut diperoleh kesimpulan bahwa KPK berhak melakukan penyitaan meski tak sesuai dengan SOP (Standar Operation Procedure - Standar Penatalaksanaan Tindakan) dan PKS berhak mengajukan keberatan kepada KPK melalui pra peradilan atau menempuh jalur hukum lainnya.
Puncak diskusi terbuka mengenai konflik sita asset antara KPK dengan PKS dan orang-orang yang dicurigai sebagai sarana pencucian uang AF terjadi dalam Indonesia Lawyers Club Selasa, 14 Mei 2013. Banyak pihak awalnya meramalkan PKS akan tumbang dan hancur dalam diskusi tersebut. Sayangnya, yang terjadi adalah kebalikannya.
Diskusi tersebut justru membuka mata masyarakat bahwa KPK sudah banyak melakukan ketidakadilan dalam penegakan hukum. Johan Budi, Juru bicara KPK yang hadir saat itu berulang kali menegaskan, bahwa keadilan akan diperoleh saat persidangan. "Biarlah pengadilan yang memutuskan". Pernyataan Johan Budi memicu pertanyaan, "Sebelum di pengadilan, ada di manakah keadilan dan kebenaran itu?"
Betapa tidak, KPK hanya membuka info mengenai aliran dana AF kepada pihak PKS dan kepada perempuan-perempuan cantik yang oleh media sering kali diganti dengan kata "daging mentah". KPK seolah ingin mengaitkan perilaku hedonis AF dengan PKS. Apakah ini adil?
VS, seorang perempuan yang dikaitkan dengan AF turut menceritakan cara KPK menyita mobilnya. "Saya berangkat naik mobil dan pulang hanya membawa kardus-kardus", tutur VS dengan mata berkaca-kaca. "Saya diminta mengembalikan uang yang diberikan Mas Ahmad (Fathanah).. Saya tidak tahu uang itu berasal dari mana. Saya sudah berkali-kali menolak pemberian Mas Ahmad... Saya tidak tahu..". Apakah ini adil?
AA, seorang artis papan atas Indonesia pun keberatan namanya dikaitkan sebagai "perempuan di sekeliling AF". "Saya hanya memiliki kaitan profesional sebagai artis yang akan disewa untuk acara Pilkada oleh AF dan tidak memiliki hubungan pribadi", tandasnya. "Sebagai artis profesional, saya meminta DP untuk jasa saya, karena saya harus menghubungi pihak-pihak lain untuk show seperti menyewa band..", imbuhnya lagi. Meski demikian, AA tak berkeberatan ketika penyidik KPK memintanya mengembalikan uang yang telah menjadi hak-nya tersebut kepada KPK.
Kedua perempuan ini diminta mengembalikan uang pemberian AF, atas dasar dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Hal ini tak pelak membuat mereka, para pengacara yang hadir dalam ILC tertawa. Bahkan dengan tegas dan gamblang, Prof. T. Nasrullah menjelaskan soal TPPU menurut pasal 5 UU No. 8 Th. 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang yang menurut beliau selama ini sudah salah diinterpretasikan oleh KPK.. Sebagai akibatnya, banyak orang yang tidak tahu menahu dan terkait dengan tindak pidana AF, terkena imbasnya. Dan ini tentu saja, TIDAK ADIL. Dengan tegas, Prof. T. Nasrullah mengatakan, "Saya pikir, Ayu ini BODOH BENAR kalau dia kembalikan uang ini... Termasuk Vita (VS)..".
"Hukum tidak bergerak dalam terjemahan-terjemahan yang menjerat orang tidak salah" (Prof. T. Nasrullah). Artinya, KPK tidak boleh salah menerjemahkan pasal-pasal UU dalam menjerat tersangka karena itu sama artinya dengan menempatkan hukum pada posisi yang tidak benar. KPK juga harus ingat, dalam hukum mereka adalah policy exector (pelaksana kebijakan), bukanlah policy maker (pembuat kebijakan). Oleh karenanya, KPK harus sangat berhati-hati dalam setiap tindakannya. "Bila tindakan KPK dianggap sudah melampaui batas kewenangan dan bahkan cenderung sewenang-wenang, KPK bisa dilapokan melalui pra peradilan atau ke polisi", tambah Prof. Nasrullah.
"Ketika penegakan hukum tidak bisa diaudit, ini sudah menjadi luar biasa.." (Prof. T. Nasrullah). Bila KPK adalah penegak hukum dan penggiat anti korupsi, ada baiknya publik ikut mengetahui hasil audit KPK, karena lembaga apapun yang tidak bisa diaudit cenderung rentan untuk menyalahgunakan kekuasaan.
Sebagai penutup, Prof. T. Nasrullah menambahkan keterangan mengenai pasal 6 ayat 1 dan 2 dalam UU. 8 Th. 2010 tentang TPPU oleh korporasi. "Nah, tindakan apa yang terjadi sekarang dan ramai-ramai, di-cu-ri-ga-i oleh sebagian orang mengarah kepada tuduhan bahwa ada kejahatan korporasi oleh PKS. Oleh sebagian orang dianggap, ini ujung-ujungnya menjegal PKS untuk tampil.. Untuk bisa dibekukan berdasarkan UU Pemilu pada Pemilu 2014. Untuk itu saya katakan, jangan bergerak di luar sistem hukum. Janganlah hukum dijadikan alat politik..", tandasnya.
Hal ini sebenarnya sejalan dengan keberanian Wasekjen PKS Fahri Hamzah yang dalam pernyataan penutupnya menegaskan bahwa harga demokrasi yang kini dinikmati oleh bangsa Indonesia terlalu mahal untuk dinodai oleh kekuatan lembaga superbody. Untuk itulah, Fahri Hamzah terus menerus secara lantang mengkritisi KPK.
Apakah kita tidak boleh mengkritisi KPK? Tentu boleh.. Tak hanya itu. Kita memiliki hak dan kewajiban untuk terus mengingatkan KPK agar tidak menjadikan hukum dan penegak-penegaknya sebagai alat politik oleh penguasa. ***
*Penulis: @perimerahjambu on twitter
__
Catatan penulis : seusai menyaksikan ILC, beberapa kawan non muslim menelpon dan mengatakan bersimpati pada PKS. Blessing in disguise :)
KRONOLOGI PENGEROYOKAN WARTAWAN TERHADAP TIM PENGAWAL PENGAMANAN USTADZ HILMI AMINUDDIN DI KPK 14 MEI 2013
Ustadz Hilmi (UH) keluar dari ruangan KPK kira-kira pada jam 15.00 WIB. Namun Tim pengamanan tidak bisa menjemput UH dari lobby karena puluhan wartawan sudah memenuhi dan mencegat di depan pintu, sepanjang kiri kanan railing dan di bawah tangga.
Upaya untuk mencari akses jalan alternatif gagal karena UH hanya boleh keluar dari pintu yang sudah dikerubuti wartawan.
Petugas security KPK tidak berusaha mengantisipasi dan mencegah kekacauan, hanya mengantar Ustadz Hilmi sampai railing pintu masuk. Ketika mobil penjemput sudah bersiap di depan pintu, tim pengamanan yang ada di luar berinisiatif membuka kerumunan wartawan, agar UH tidak terdesak dan terbentur kamera dan mikrofon wartawan.
Namun tim pengamanan yang berada di luar kerumunan terhalang puluhan wartawan yang tidak terkendali dan terus merangsek dan mengepung UH. Beberapa wartawan bahkan menerobos railing dan membuat UH semakin terdesak.
UH tertahan dihadang wartawan. Sempat berbicara, direkam, difoto dan disorot kamera. UH dengan susah payah menuruni tangga, namun terus didesak. Akhirnya terjadi saling desak karena tim pengamanan berusaha memberi jalan agar UH sampai ke mobil.
Wartawan semakin provokatif, dengan kata-kata makian maupun dengan tendangan kaki. Mereka juga berteriak copet.copettt. Ada juga yg berteriak "sikaat... hajaar... Apa lu ini bukan markas elu".
Pertanyaan wartawan juga kasar, "Waktu diperiksa, Ustadz Hilimi terkencing-kencing nggak?" Dan pertanyaan2 lain yang menyudutkan.
Kameramen dan fotografer makin kalap menyorotkan kamera sambil beteriak-teriak, menunjuk2, menendang, menyodok dan membenturkan kamera, tripod dan mikrofon kepada tim pengamanan yang berusaha memberi jalan UH
Bbrp orang berbaju batik yang merekam dengan BB juga berteriak-teriak, dicurigai sbg provokator. Tim pengamanan yang mencoba membuka jalan dari belakang wartawan dan berusaha menembus kerumunan namun dipukuli puluhan kali dengan mikrofon maupun dengan kamera.
Tim pengamanan juga terpaksa melompat railing karena ingin menyelamatkan UH. Karena kalo dibiarkan UH bisa jatuh di undak-undakan, atau terbentur kamera dan mikrofon yang semakin merangsek.
Tim pengaman mencoba persuasif, "tolong hoi ini orang tua!" dll. Agar wartawan minggir dan tidak menghalangi pintu mobil. Petugas pengamanan terus berusaha membuka pintu dengan susah payah. Akhirnya pintu bisa dibuka, ustadz masuk mobil dan meninggalkan KPK.
Namun tiba2 terjadi kekacauan. Wartawan melampiaskan kemarahannya secara membabi buta. Seorang anggota tim pengamanan bernama RN dipukul kamera (kena bibir atas), diteriaki, ditendang dan dipukuli puluhan wartawan. RN mengalami luka di bibir atas serta memar di jari tangannya (karena menangkis dan melindungi kepalanya).
RN beberapa kali jatuh terduduk dan melindungi kepalanya. Para wartawan berteriak2 dengan kasar, menyebut anjing dll.
RN lari karena keselamatannya terancam. RN sempat beberapa kali jatuh, ditendang, dipukul dan diinjak-injak. TF berusaha melindungi RN, namun juga kena pukul dan tendangan.
RN diselamatkan dan dilindungi oleh petugas kepolisian berpakaian preman dan dibawa ke pos security Jasa Raharja di samping Gedung KPK. RN didampingi kawan-kawannya dibawa ke Polsek Setiabudi, bukan untuk ditahan tetapi dimintai keterangan dan akan dibantu kalau akan melakukan penuntutan.
Awalnya petugas polisi mengira kalau RN dkk ini adalah aparat. Namun dijelaskan bahwa mereka adalah tim pengamanan PKS. Akhirnya RN dkk diizinkan pulang.
Sempat beredar kabar bahwa yang terjadi adalah wartawan dikeroyok tim pengawal UH. Namun faktanya adalah wartawan sudah menunjukkan puncak kebenciannya dan melakukan tindakan premanisme yang memalukan.
*www.kabarpks.com/2013/05/inilah-kronologi-sebenarnya-yang.html
VIDEO:
JAKARTA -- Tim kuasa hukum Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan melaporkan sejumlah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Mabes Polri atas penyitaan lima mobil di Kantor DPP PKS, Jakarta.
Kuasa hukum PKS Faudjan Muslim menjelaskan, tim akan menyambangi Mabes Polri, Jakarta, sekitar pukul 10.00 WIB. Dia pun mengungkapkan, akan menyertakan rekaman closed circuit television (CCTV) dalam laporannya tersebut. "Ada, ada. Nanti kita akan bawa,"ungkap Faudjan saat dihubungi RoL, Senin (13/5).
Hanya, Faudjan belum bersedia menjelaskan secara detil mengenai isi rekaman itu. "Nanti saja saya jelaskan,"jelasnya. Sebelumnya, Ketua DPP PKS Fahri Hamzah sempat menegaskan, pihaknya memiliki rekaman CCTV yang memperlihatkan kalau penyidik memang tak membawa surat penyitaan.
Pada Senin (6/5) pekan lalu, penyidik KPK berniat untuk menyita mobil yang diduga menjadi alat pencucian uang kasus suap impor daging sapi. Akan tetapi, penyitaan tersebut gagal karena dihalangi oleh sejumlah satuan pengamanan (satpam) dan kader PKS.
PKS berdalih, prosedur penyitaan tersebut cacat hukum karena penyidik tidak membawa surat penyitaan. Akan tetapi, hal tersebut dibantah oleh juru bicara KPK Johan Budi SP yang mengatakan para penyidik sudah membawa surat penyitaan. Alhasil, penyidik KPK pun menyegel lima mobil yang masih teronggok di kantor DPP PKS.
Sumber : Republika
(14/5/2013) TvOne
Indonesia Lawyer Club ( ILC ) part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Indonesia Lawyer Club ( ILC ) part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Selat Bosphorus, Turki | 27 April 2013
Bismillaahirrahmaanirrahiem..
Alhamdulillaahil ladzii jama’anaa haadzaa, wamaa kunnaa linajtami’a laulaa an jama’anallaah. (Segala puji bagi Allah atas pertemuan kita ini, dan tidaklah kita dapat bertemu kecuali Allahlah yang mempertemukan kita)
Uhayyikum ma’aasyiral ikhwaanii jamii’an, bitahiyyatil Islaam, assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. (Saya sampaikan salam pada Anda sekalian saudara-saudaraku, dengan salam sesuai ajaran Islam, assalaamu ’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh)
Ikhwan dan akhwat sekalian, hadirin dan secara khusus ibu Dubes yang menemani kita dalam acara ini. Sebelum saya lanjut saya ingin mengucapkan terima kasih dulu kepada ibu Dubes atas makan siang yang luar biasa tadi. Sayangnya kita tidak bisa mengundang Antum (hadirin – red) semua dalam acara makan siang itu.
Saudara-saudara sekalian, sebelum lanjut sekali lagi saya ingin tahu orang-orangnya masing-masing...
Yang dari Rusia dulu, mana Rusia? Berdiri.. Berdiri..
Dari Amerika? (Jawaban hadirin: masih di bandara). Belum sampai dia.
Dari Inggris? Tangannya gini (sambil mencontohkan salam 3 jari PKS ala Anis Matta).
Dari Jerman?
Dari Perancis?
Dari Itali? Dari mana lagi?
Belanda? Kalau ini bukan kader PKS. Ini warga negara Belanda. Ibu Dubes, dia sudah jadi warga negara Belanda bu. Jadi sudah keluar dari PKS. Kalau nggak salah dia anggota partai buruh di Belanda. Buat ikhwah di DPP ini bukan joke ya, ini benar beliau warga negara Belanda.
Kemudian dari Jepang? Berdiri, lihat ke kamera.
Kemudian kita ke Timur Tengah. Yang dari Mesir mana Mesir? Lihat ke kamera.
Dari Yordan?
Kemudian dari Saudi? Mana tadi yang tilawah (membaca Al Qur’an saat pembukaan acara – red) tadi, dari Riyadh?
Kemudian dari Syria tadi ada? Ini kalau ke sini berarti libur perang dulu ya..
Kemudian, Qatar? Lihat kamera dulu.
Kemudian, Sudan? Berdiri.. Berdiri..
Dari Kuwait?
Austria? Ini tetangga negara saya nih..
Dari Turki?
Kemudian dari mana lagi, sudah? Pakistan. Oh iya, tadi sama-sama main futsal soalnya.
Ikhwah sekalian, saya sengaja ingin menyebut ini satu per satu, dan dari DPP mudah-mudahan Antum sudah kenal semuanya ya?
Ini adalah sekjen PKS. Ini habis suaranya, jadi kalau saya jalan, mesti beliau ikut. Ini penting buat ibu Dubes. Saya ceramah, beliau yang nyanyi.
Nah, ini ada bendahara PKS, ini yang bayar.
Kemudian bersama kita ini ada dari Dewan Syariah. Ini alumni Riyadh.
Kalau sekjen ini alumni Jerman bu.
Kemudian ini ada tokoh kita dari NTB, ini para senior.
Ust. Arifinto, jadi kalau bicara AD/ART PKS, nah ini orangnya. Ini kamus berjalannya AD/ART PKS. Kemudian ini ada ust. Sumandjaya, kemudian ada kang Aus, sisanya ini adalah ketua-ketua bidang di DPP ada di GMPro, nanti insya Allah masing-masing Antum akan ketemu. Satu persatu, ada ketua bidang Seni Budaya, ada juga ekonomi dan pengembangan kewirausahaan, ada juga bidang pembangunan Umat, ini pemenangan pemilu, dan tim di belakang ini adalah staf dari masing-masing.
Saya sengaja ingin menyebut ini semuanya, supaya kita semua memiliki perasaan yang sama, bahwa dunia ini bukan hanya kecil karena dia sekarang digambarkan sebagai sebuah kampung kecil, tetapi terutama karena kita semuanya sekarang bisa merasakannya. Bahwa dunia tidak sebesar yang kita duga. Acara ini saya minta diselenggarakan kepada BHLN (Badan Hubungan Luar Negeri PKS – red) hanya dalam waktu satu pekan. Karena saya ingin tahu, kecepatan kita dalam mengorganisasi acara dalam skala dunia, itu seperti apa. Dan ikhwah sekalian, dengan merasakan bahwa dunia itu menjadi kecil karena kita tidak lagi punya kendala operasional, tidak punya kendala untuk bergerak, tidak ada lagi sesuatu yang kita sebut jauh, maka cita-cita yang besar itu juga seharusnya bisa menjadi kecil dalam pikiran kita. Dan apa yang kita anggap besar atau dianggap besar oleh orang, seharusnya juga itu bisa menjadi kecil dalam pikiran kita. Karena yang besar dan yang kecil itu, ukurannya bukan pada realitas, tetapi ukurannya pada cara kita mempersepsi apakah itu hal besar atau kecil. Acara ini memang pertama kali diselenggarakan oleh PKS, walaupun acara di masing-masing region itu selalu ada biasanya. Di Eropa sendiri, di Timur Tengah sendiri, dan seterusnya. Tetapi saya sengaja mengadakan acara ini dengan tiga tujuan.
Tujuan yang pertama adalah menyempurnakan semua langkah-langkah konsolidasi yang sudah kita lakukan sejak prahara yang lalu, sampai puncaknya kemarin di acara Milad PKS dan juga Rapimnas. Dan sekarang kita bikin closing yang manis di sini, dengan mengundang seluruh kader PKS di seluruh dunia yang ada insya Allah, untuk hadir di Istanbul ini. Dan langkah konsolidasi ini saudara-saudara sekalian, tujuan utamanya saya kira bukan lagi mencegah demoralisasi dalam hati kita semuanya seperti yang dikira banyak orang, tetapi terutama adalah sekarang ini, dalam situasi sekarang ini, terutama bertujuan untuk mempertahankan kegembiraan di dalam diri kita semuanya. Mempertahankan keceriaan di dalam diri kita semuanya. Karena kita tidak bisa melakukan hal-hal besar di dalam hidup kita kecuali kalau mood yang bersumber dari kegembiraan itu ada di dalam diri kita semuanya.
Dan sengaja kita adakan ini di bulan empat, ini musim semi, musim bunga. Segala hal tumbuh di musim semi ini. Dan sekarang di Istanbul ada festival Tulip juga, supaya kita tahu bahwa insya Allah tahun 2013 ini, datang 2014, itu akan menjadi musim semi bagi PKS insya Allah.
Kegembiraan ini saudara-saudara sekalian, saya perlu menggarisbawahi. Sumber energi kita, kekuatan kita, dalam mencapai hal-hal besar di dalam hidup kita itu ditentukan oleh kemampuan kita mempertahankan sumber kegembiraan itu. Karena itu tidak boleh ada peristiwa di dalam hidup ini yang bisa mencabut kegembiraan dari hati kita semuanya. Tidak boleh ada. Jangan biarkan ada peristiwa dalam hidup ini yang bisa mencabut kegembiraan dari hati kita. Kalau kita punya kegembiraan di dalam hati kita, yang akan muncul kemudian itu adalah perasaan berdaya. Keberdayaan ini ikhwah sekalian, saudara sekalian, ini juga yang menentukan seberapa jauh kaki kita bisa melangkah. Banyak hal-hal besar yang bisa kita lakukan, tapi seringkali kita tidak melakukannya karena kita punya perasaan tidak berdaya. Yang dalam bahasa kita disebut dengan al-‘ajz. Karena itu Rasulullah SAW menganjurkan kita membaca doa dua kali dalam satu hari untuk dijauhkan dari al-‘ajz. Allahumma innii a’uudzubika minal hammi wal hazan, wa a’uudzubika minal ‘ajzi wal kasal. Al-hammu wal hazn, gundah gulana, kegalauan, kesedihan, itu adalah virus yang mematikan sumber kegembiraan kita. Dan itu tidak boleh ada. Itu ada di dalam dasar jiwa kita dan itu harus dikeluarkan.
Karena itu di dalam Qur’an, emosi yang merupakan antitesa dari iman, itu ada dua yang paling banyak diulang dalam Qur’an. Yang pertama adalah al-huzn atau kesedihan, dan yang kedua adalah al-khauf atau rasa takut. Itu sangat mendasar dalam Qur’an. Kalau kita punya perasaan itu di dalam diri kita, yaitu kesedihan dan ketakutan, maka yang akan muncul selanjutnya adalah perasaan tidak berdaya, al ‘ajz. Dan kalau kita tidak berdaya, merasa tidak berdaya, walaupun sebenarnya berdaya, yang muncul kemudian itu adalah al-kasal, kemalasan. Dan kalau kita malas, yang muncul kemudian itu adalah, tidak berdaya dan malas ini adalah karakter yang berhubungan dengan diri kita ke dalam. Tapi akan muncul karakter selanjutnya yang berhubungan dengan hubungan sosial politik kita, wa a’uudzubika minal jubni wal bukhl. Dan kita akan menjadi pengecut, tidak berani mengambil resiko, tidak berani melakukan langkah-langkah besar, karena selalu dihantui oleh ketakutan. Wa a’uudzubika minal jubni wal bukhl. Karena itu tidak mau berkorban. Itu satu paket sifat-sifat ini, tapi dua sifat ini yaitu pengecut dan pelit, itu berhubungan dengan hubungan sosial kita. Dan karena itu, kalau ini ada, yang akan muncul selanjutnya adalah realitas sosial, wa a’uudzubika min ghalabatid daini wa qahrir rijaal. Dililit hutang, dan ditindas orang lain. Artinya apa? Secara ekonomi marginal, secara politik juga marginal. Dan saudara-saudara sekalian perhatikan, akarnya adalah al-hammu wal hazan, itu akar psikologisnya.
Karena itu saudara-saudara sekalian, kita adakan acara ini di sini, supaya kita mempertahankan sumber kegembiraan kita bahwa dunia ini ternyata kecil-kecil saja, tidak sebesar yang kita duga. Bahwa masalah yang kita hadapi ini ternyata tidak sebesar yang kita duga. Dan bahwa sebenarnya cita-cita yang ingin kita capai ini insya Allah, ada dalam jangkauan kaki kita dan ada dalam jangkauan tangan kita, insya Allah. Dan karena kita berjalan, doa musafir ini makbul, tadi ust. Ahzar sudah membacakan doa dengan sangat baik, waman yuhaajir fii sabiilillaah, yajida fil ardhi muraaghaman katsiiran wa sa’ah. Banyak faidah yang akan dia dapat, dan terutama itu adalah kelapangan. Saudara-saudara sekalian, itu tujuan pertama kita semuanya berkumpul di sini. Dan karena itu saya ingin Antum semua merasakan bahwa suatu waktu Antum bukan lagi sekadar perwakilan-perwakilan PKS di situ.
Nah ini terkait dengan tujuan yang kedua. Setelah tujuan konsolidasi ini saya juga ingin menegaskan dalam momentum ini bahwa saat ini kita juga akan mengembangkan seluruh target kerja dan juga fungsi-fungsi dari BHLN. Saya tahu selama ini kerja-kerja BHLN itu lebih banyak bersifat tarbawi. Pembinaan kader-kader yang ada di sana, karena umumnya adalah pelajar dan pekerja. Masyarakat Indonesia yang ada di satu negara itu. Itu yang kita garap, dan terutama yang kita lakukan itu hanya kerja-kerja pengkaderan bu. Dan karena fokus kita pada kerja-kerja pengkaderan, biasanya saya melihat keberadaan kader-kader kita di luar negeri ini tidak dimaksimalkan. Termasuk di dalam orientasi pribadi masing-masing. Yang saya maksud orientasi pribadi itu begini. Ada kader yang misalnya belajar di luar negeri. Dia hanya fokus di bidangnya itu, tetapi apa yang merupakan fungsi-fungsi dasar yang sebenarnya bisa dia lakukan waktu dia ada di luar, itu tidak dilakukannya, karena itu di luar dari concern-nya. Di luar dari perhatiannya.
Dan mulai dari sekarang, kita juga ingin memberikan beban baru kepada BHLN, yaitu menambah bebannya kepada kerja-kerja tarbawi pengkaderan itu, juga dengan kerja-kerja diplomasi. Dan karena itu nanti, BHLN bukan hanya bekerja mengkonsolidasi kader-kader PKS yang ada di luar negeri, tetapi juga menjadi ujung tombak yang menghubungkan PKS pertama-tama dengan semua partai-partai yang ada di luar negeri. Sebab seperti yang saya sampaikan di Milad kemarin, bahwa misi kita ini adalah misi yang beyond politics. Lebih dari sekadar tujuan politik, misi kita adalah misi peradaban, misi kita adalah misi kemanusiaan.
Dan Antum semuanya, saudara-saudara semua yang ada di luar negeri sekarang, akan kita berikan beban untuk mulai melakukan juga kerja-kerja diplomasi. Dan salah satu hal yang akan kita lakukan nanti adalah memperkuat hubungan Partai Keadilan Sejahtera dengan seluruh partai politik yang ada di dunia. Dan saudara-saudara yang ada di luar negeri semuanya itu, akan menjadi ujung tombak dari penguatan hubungan internasional itu. Oleh karena itu saudara-saudara sekalian, terutama di BHLN, saya sudah menyampaikan beberapa kali kepada ketuanya, bahwa persiapkan infrastrukturnya, persiapkan SDM-nya untuk melakukan fungsi-fungsi yang lebih besar daripada yang selama ini sudah dilakukan BHLN. Yaitu fungsi-fungsi diplomasi itu tadi. Karena itu saya juga meminta BHLN supaya nanti semua kapasitas SDM yang kita perlukan dalam sebuah hubungan internasional yang kuat itu harus ada. Termasuk di dalamnya adalah spesialisasi yang kita perlukan.
Dan salah satu jenis spesialisasi yang perlukan itu adalah ahli-ahli dalam studi kawasan. Saya ingin menegaskan ini dari sekarang, karena saya sudah menyampaikannya kepada pak Taufiq (sekjen PKS – red) supaya ini disiapkan. Kita perlu banyak kader sebagai ahli dalam studi kawasan Amerika misalnya, studi tentang Eropa, studi tentang Timur Tengah, tentang Afrika, Rusia, Asia Tengah, dan seterusnya. Kenapa ini perlu saya tegaskan sekarang? Karena kita ini ditakdirkan oleh Allah SWT, berada dalam sebuah negara Islam terbesar di dunia. Dan berada dalam negara keempat terbesar di dunia. Jadi kalau kita mengatakan bahwa PKS sekarang ini adalah partai Islam terbesar di Indonesia, itu artinya partai ini adalah partai Islam terbesar di semua negara Islam, terbesar di dunia. Jadi jangan under estimate dalam hal kita mempersepsi diri sendiri.
Turki ini penduduknya berapa? Sekitar 70an (juta) kalau tidak salah, kan? Satu di antara yang terbesar di kawasan ini, karena Mesir kalau tidak salah sekitar 80-85 (juta), Iran mungkin 60-70an (juta) juga sekarang kalau dipetakan. Ini adalah negara-negara besar di kawasan ini semuanya. 22 negara Arab semuanya kalau dikumpulkan baru sama jumlahnya dengan seluruh populasi Indonesia. Karena itu ada seorang politisi di Kuwait, suatu waktu konsultasi dengan NDI (National Democratic Institute – red). Bagaimana cara saya kampanye di dapil saya? Ini NDI bertanya kepada si calon/caleg ini, berapa jumlah pemilih di dapil Anda itu? Dia bilang 3.000. NDI bilang Anda tidak perlu kampanye. Ketuk pintu tiap rumah, Anda menang. Tapi berapa jumlah pemilih di dapilnya pak Syahfan (salah satu kader PKS yang hadir) misalnya, ketua BP3. Itu satu provinsi totalnya bu, seluruh provinsi Bengkulu itu adalah dapilnya. Jadi bisa kita bayangkan perbedaan ada skala. Tapi kita ini saudara-saudara sekalian, terbiasa mempersepsi diri kita itu kecil. Dan karena itu tidak membayangkan bahwa kita juga bisa melakukan kerja-kerja besar. Padahal orang lain memandang kita dengan cara yang sangat berbeda.
Dan salah satu kelemahan Indonesia sekarang ini, mumpung ada ketua komisinya di sini, dan juga mungkin mumpung ada ibu dubes. Saya juga dulu di komisi satu pak. Salah satu kelemahan besar Indonesia yang dicatat oleh seluruh negara-negara Islam itu salah satunya adalah peran Indonesia dalam masalah-masalah internasional tidak terlalu kuat, posisinya itu tidak terlalu kuat. Kita tidak punya standing yang kuat dalam banyak sekali masalah-masalah internasional, padahal orang berharap bahwa sebagai negara muslim terbesar di dunia seharusnya kita terlibat dalam masalah-masalah besar itu. Dan sebagai negara keempat terbesar di dunia, seharusnya kita mengambil peran yang sama besarnya dengan ukuran kita sendiri sebagai negara besar. Coba Antum bayangkan Qatar misalnya dengan penduduk asli cuma sekitar 200 ribu orang, dan sekarang jadi 1,4 (juta) karena eks-patriat yang datang ke sana, itu bisa melakukan kerja-kerja besar dengan hanya penduduk yang kecil seperti itu. Misalnya fungsi-fungsi mediasi, dan itu sebenarnya yang seharusnya dilakukan oleh Indonesia sebagai the big brother bagi seluruh negara-negara Islam di dunia. Dan karena itu saudara sekalian, kita ingin menyiapkan infrastruktur ini dari sekarang, supaya kita tidak lagi berfikir bekerja dalam skala Indonesia, tetapi mulai berfikir dalam skala global.
Untuk tujuan yang kedua ini maka perlu ada tujuan yang ketiga dari acara ini. Yaitu kita perlu mencari sumber inspirasi sejarah. Itu juga itu sebabnya kita mengadakannya di sini. Yang kita inginkan, yang saya inginkan dari saudara-saudara sekalian yang datang di sini, bukan sekadar membaca sejarah Istanbul ini, dan bukan sekadar mengenang pembebasan Konstantinopel dulu pada abad ke-15. Tetapi yang lebih penting dari itu semuanya adalah menyadari bahwa semua peristiwa besar di dalam sejarah itu disebut besar karena peristiwa itu beyond imagination. Di luar dari imajinasi orang. Dulu Muhammad Al-Fatih itu diangkat menjadi khalifah waktu umurnya 16 tahun. Karena itu diledek oleh semua senior-senior yang ada di kerajaan. Apa yang bisa dilakukan anak muda kecil ini? Lalu dia berfikir, apa yang tidak dipikirkan oleh para senior itu semua. Dan yang tidak bisa dipikirkan oleh mereka adalah membebaskan Konstantinopel. Dan itu yang dia jadikan sebagai tujuannya. Dan beliau membebaskan Konstantinopel ini dalam umur 23 tahun. Saya menggarisbawahi umur 23 tahun ini supaya kita jangan merasa terlalu muda. Kita ini sudah tua untuk ukuran pencapaian orang-orang itu semua. Iya kan? Tetapi yang dilakukan itu adalah sesuatu yang di luar imajinasi orang. Dan segala sesuatu yang besar di dalam sejarah itu disebut besar karena dia ada di luar imajinasi kita semuanya, setidaknya di luar imajinasi orang-orang yang hidup di zamannya.
Dan karena itu jika kita ingin mencapai misi-misi besar di dalam hidup kita, persiapkanlah diri kita melakukan sesuatu di luar imajinasi orang lain. Dan jika saya mengatakan bahwa misi PKS itu beyond politics, itu berarti bahwa kita juga harus melakukan langkah-langkah beyond imajination. Saya ingin menggarisbawahi masalah imajinasi ini. Karena semua penciptaan realitas itu pada mulanya diciptakan dalam imajinasi. Segala sesuatu yang menjadi kenyataan di bumi ini, jauh sebelum dia menjadi kenyataan, pertama-tama dia menjadi kenyataan dalam imajinasi. Itu dulu. Dan karena itu kita perlu memberi ruang bagi imajinasi kita ini semuanya, supaya cita-cita yang besar itu disertai dengan langkah-langkah yang besar di luar dari imajinasi orang. Tetapi sebelumnya seperti apa yang saya katakan tadi, kita perlu membebaskan diri kita dari semua kendala-kendala psikologis itu tadi. Galau, khawatir, sedih, takut, dan seterusnya, kita lepas diri kita semua dari perasaan itu, setelah itu kita buka pintu imajinasi kita seluas-luasnya.
Dan saya katakan kepada seluruh kader PKS waktu di Semarang, hari ini kita akan membuat rencana pemenangan pemilu, tetapi rencana ini tidak ada detailnya. Yang ada targetnya. Yang ada milestone-nya. Isinya seperti apa? Kita serahkan pada seluruh orang-orang lapangan untuk berijtihad sebebas-bebasnya. Karena boleh jadi, kita pikir kita yang ada di DPP ini sudah berfikir keras, tapi ada anak muda yang kerjanya cuma mengkhayal setiap hari, boleh jadi dia mempunyai ide yang jauh lebih bagus dari kita yang setiap hari telah merasa berfikir keras. Dan karena itu saya menginginkan seluruh kader kita, beri ruang bagi imajinasi kita untuk bekerja. Supaya seluruh kekuatan produktivitas kita itu mempunyai akar di dalam diri kita semuanya, yaitu ada pada kekuatan imajinasi kita semuanya.
Saudara-saudara sekalian, ini tiga tujuan dari pertemuan acara yang kita selenggarakan di Istanbul ini. Dan sekali lagi karena yang ingin kita capai ini adalah misi besar, yang saya sebutkan sebagai misi peradaban, dan bukan sekadar target-target politik, termasuk di dalamnya adalah pemenangan pemilu 2014 itu. Dan saya menganggap bahwa pemenangan pemilu 2014 ini hanyalah jembatan menuju cita-cita yang jauh lebih besar daripada cita-cita politik yang sederhana itu. Ada cita-cita kemanusiaan, cita-cita peradaban, yang jauh lebih besar dari itu. Dan saya kira, waktu kita memimpin Indonesia nanti insya Allah, janganlah membayangkan bahwa kita hanya akan memimpin Indonesia. Tetapi kita juga akan membawa Indonesia menjadi salah satu kekuatan yang menentukan masa depan dunia. Dan itu sebabnya nanti saudara-saudara sekalian, ini nanti ada pertemuan dengan AKP (Justice and Development Party of Turkey – Turkish: Adalet ve Kalkinma Partisi) pada hari Selasa. Ada GMPro nanti, dan juga dari fraksi, saya ingin mereka semua menyampaikan satu ide kepada AKP. Ini kita usulkan, kita propose kepada mereka, bahwa sekarang waktunya seluruh partai Islam di dunia membuat satu forum internasional. Untuk partai-partai Islam sedunia itu tempat kita membicarakan isu-isu global, dan bagaimana Islam bisa memberi kontribusi bagi penyelesaian masalah-masalah global tersebut. Sekarang ada banyak forum global, dan seharusnya kita juga bisa menciptakan forum yang sama dengan itu.
Saya mau cerita sedikit ke ibu dubes, beberapa bulan yang lalu saya diundang secara pribadi ke sini, tadi kita lewati istananya di situ, di Kempinski itu ada Ciragan Palace, yang jadi host-nya itu Menlu Turki Ahmet Davutoglu waktu itu. Itu adalah satu forum, namanya Oriental Forum. Forum timur yang salah satu cita-citanya adalah menghadirkan seluruh strategic civil dari berbagai negara, dan pada pertemuan terakhir bulan Februari, cuma saya tidak datang yang Februari ini karena baru jadi Presiden di PKS. Yang sebelumnya saya datang pada pertemuan sebelumnya. Temanya tentang The New Map After Arab Spring. Tentang masalah strategis seperti itu. Saya kira kita sudah waktunya nanti mengusulkan kepada partai-partai Islam yang ada di dunia sekarang ini untuk membentuk satu forum internasional, dimana kita ikut mempromosikan tiga hal, bukan hanya bagi dunia Islam tetapi bagi dunia seluruhnya. Dan saya kira ini adalah misi global PKS.
Yang pertama, ikut mempromosikan demokrasi, yang kedua global prosperity, dan yang ketiga adalah global peace. Jadi kita harus ikut mendukung tiga isu besar ini. Ikut mempromosikan demokrasi, kesejahteraan global, dan juga perdamaian global.
Dan saudara-saudara sekalian, karena tiga misi ini, misi global yang kita emban ini, dan ini akan menjadi pesan bagi PKS insya Allah, untuk mempromosikan ini. Kita menginginkan kesejahteraan bukan hanya bagi diri kita, tetapi juga bagi seluruh penduduk bumi ini. Kita menginginkan perdamaian bukan hanya bagi negeri kita, tapi juga bagi seluruh penduduk bumi ini. Kita menginginkan demokrasi juga menjadi sistem politik bukan hanya bagi negeri kita, tapi juga demokrasi menjadi sistem politik bagi seluruh dunia. Kita ikut mempromosikan itu semua, karena salah satu kandungan inti dari nanti demokrasi itu adalah menciptakan global justice. Keadilan global. Dan saya kira dengan ide-ide dasar seperti ini, kita bisa masuk, berbagi dengan semua kekuatan yang ada di dunia, untuk ikut serta memberikan solusi bagi masalah-masalah yang dialami oleh dunia.
Apalagi kalau kita melihat sekarang ini, masalah besar yang dihadapi oleh dunia sekarang ini, salah satunya adalah masalah energy security, kemudian juga masalah food security. Ini masalah pangan, masalah energi yang dihadapi oleh seluruh dunia sekarang ini sebagai salah satu masalah masa depan yang paling krusial. Dan kalau kita bicara energi, hampir-hampir bisa kita katakan kita bicara tentang dunia Islam seluruhnya. Iya kan? Hampir-hampir bisa kita katakan seperti itu. Dan juga kalau kita bicara pangan walaupun ini mungkin kita share dengan yang lainnya tetapi kita perlu juga mengetahui bahwa kita bisa ikut memberikan share yang besar dalam proses penyelesaian masalah-masalah global seperti ini. Dan karena itu saya berharap nanti GMPro dengan fraksi waktu menyampaikan, waktu bertemu dengan AKP nanti ini tolong disampaikan kepada mereka ide ini, karena sebenarnya ini sudah berkali-kali kita bicarakan dalam berbagai forum. Tapi ini disampaikan lagi, mudah-mudahan insya Allah ide ini bisa kita wujudkan dalam waktu yang tidak terlalu jauh, supaya kita mulai juga ikut terlibat dalam penyelesaian masalah-masalah global.
Saudara-saudara sekalian, kalau kita ikut menyelesaikan masalah-masalah global seperti ini, itu secara de facto artinya, kita ingin ikut menghapuskan semua kekhawatiran orang tentang kehadiran partai Islam di pentas nasional dan juga kehadiran partai Islam di pentas global. Yang selama ini masih sering dianggap ancaman, atau ada sikap under estimate dari orang-orang, karena mereka mereka menganggap bahwa para aktivis partai Islam ini, lebih banyak mendekati masalah ideologis, dan tidak punya kapasitas yang memadai untuk mengimplementasikan ideologi itu menjadi agenda kerja. Dan karena itu jika mereka memimpin, mereka tidak akan berhasil. Dan saya kira dengan memberikan jawaban dalam bentuk implementasi, jawaban dalam bentuk performance seperti itu, mudah-mudahan kita bisa menghapus kekhawatiran semua orang tentang kehadiran partai Islam di pentas global. Termasuk di antaranya adalah kekhawatiran orang, termasuk di negeri kita, jika partai Islam memimpin, apa yang bisa mereka lakukan? Nah, menjawab kekhawatiran seperti ini dalam bentuk performance, dalam bentuk kerja, itu jauh lebih efektif daripada memberikan penjelasan ideologi kepada mereka itu. Dan dengan menjawab masalah secara de facto seperti itu insya Allah, saya kira kekhawatiran itu akan berbalik menjadi rasa ingin tahu yang besar kepada agenda kemanusiaan yang kita bawa ini. Dan saya membayangkan bahwa insya Allah itu akan terjadi dalam waktu yang tidak terlalu jauh.
Saudara-saudara sekalian, mudah-mudahan insya Allah dengan urutan sistematika kerja seperti ini, kita bisa menciptakan hidup yang lebih produktif dari apa yang ada sekarang. Dan misi-misi besar seperti itu saudara-saudara sekalian, hanya bisa kita capai kalau kita punya tiga semangat yang sudah kita putuskan di Rapimnas kemarin.
Yang pertama adalah kita datang dalam dunia politik ini membawa cinta. Yang kedua kita juga datang dengan semangat bekerja. Dan yang ketiga adalah, kita datang dengan semangat untuk menciptakan harmoni.
Cinta itu menyatukan segala hal yang berserakan, menyambung segala hal yang terputus. Dan jika kita menerapkan hukum dengan pendekatan cinta, kita insya Allah juga bisa menciptakan keadilan. Karena hukum itu tidak ditegakkan untuk menyiksa orang dengan hukuman, tidak. Hukum itu adalah tools of change. Itu adalah alat perubahan. Dan karena itu dia harus mempunyai fungsi itu. Dan jika kita ingin memfungsikan hukum sebagai alat perubahan, sebagai tools of chage, dia harus dikelola dengan cinta.
Dan yang kedua, kita juga ingin semua orang yang punya semangat bekerja itu punya tempat di negeri kita. Dan kita juga ingin tumbuh menjadi bangsa yang sejahtera dari kekuatan kita sendiri, karena kita bekerja dengan tenaga yang kita miliki, dengan etos kerja keras yang kita miliki. Sebab siapa pun yang bekerja keras, insya Allah pasti akan menciptakan hasil.
Dan yang ketiga, kita juga ingin menciptakan harmoni, supaya kehidupan sosial kita itu damai. Karena tidak ada arti bagi semua pencapaian kita ini, kecuali kalau kita bisa mengelola perbedaan-perbedaan kita itu dan menciptakan harmoni.
Saudara-saudara sekalian, dengan tiga nilai-nilai inti ini, saya berharap insya Allah PKS bukan hanya menang dalam pemilu, tetapi terutama bisa menghidupkan kembali nilai-nilai inti masyarakat Indonesia. Dan dengan nilai-nilai inti masyarakat Indonesia ini, kita juga bisa membawa sesuatu perubahan besar bukan hanya bagi Indonesia, tapi juga bagi kehidupan kemanusiaan di seluruh dunia ini insya Allah. Inilah kerja-kerja yang saya maksud, bukan beyond politics bagi kita di Indonesia, tapi saya kira bagi kebanyakan orang di Indonesia ini juga adalah beyond imagination. Di luar dari imajinasi yang ada pada mereka itu.
Saudara-saudara sekalian, mudah-mudahan dengan keberadaan kita semua di sini, kita bisa menyerap aura dari Muhammad Al-Fatih itu, yaitu aura untuk melakukan hal-hal besar di luar dari imajinasi semua orang. Dan karena itu, mudah-mudahan semua yang hadir di sini, dari berbagai negara di sini punya perasaan yang sama. Saya tahu jika menghitung suara, suara di mana Antum tinggal itu tidak besar. Iya kan? Tidak banyak. Yang di Rusia mungkin tidak banyak. Iya kan? Yang di Emirat Arab tidak banyak suara yang ada di situ. Tapi tujuannya bukan suara. Sekali lagi, tujuannya bukan suara. Suara itu akan kita ambil dengan sendirinya, tapi tujuannya bukan itu. Saya ingin idenya lah yang masuk ke dalam pikiran saudara-saudara semuanya, auranyalah yang kita serap insya Allah. Dan karena itu suatu waktu kita bisa melakukan kerja-kerja lebih besar daripada apa yang diimajinasikan orang selama ini insya Allah.
Saya mau tanya Antum semua, terutama yang sebelah kanan ini. Ini kira-kira kita siap tidak melakukan kerja-kerja besar seperti ini? Kurang mantap suaranya. Siap? Siap?
Kita tanya dulu Rusia siap nggak ini? Waah, mantap, Rusia mantap.
Belanda siap? Luar biasa.
Mesir siap?
Yordan? Mantap.
Inggris siap?
Saya kira insya Allah dengan kesiapan seperti ini mudah-mudahan sekali lagi, saya sekarang menjadi sangat yakin bahwa apa yang kita cita-citakan masuk tiga besar insya Allah dapat jadi kenyataan. Dan saya juga semakin yakin bahwa kita bukan hanya akan masuk tiga besar, tetapi insya Allah dalam waktu yang tidak terlalu lama, kita akan memimpin republik yang kita cintai ini.
Was salaamu ’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh..
*dakwatuna
Connect With Us
Recommend us on Google!
footer Post 2
Popular Posts
-
[Buku Baru] Mursi, President From Hero to Superhero
-
[download] Buku "Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri" Memuat Peran Penting IM
-
PKS TV - MAKAN ASINAN BERSAMA WARGA
-
Inilah Jawaban Kami...
-
Untuk Saudaraku Yang Beralih
-
Agar Disayang Istri Setiap Hari
-
PKS Mulai Seleksi Caleg 2014. Juga Melibatkan Calon Eksternal
-
Senyum Syuhada Syeikh Uwais Ulama Al Azhar 'Sang Perindu Syahid'
-
Hidayat Nur Wahid: Kiamat Tak Datang Tiba-tiba
-
Terjang Banjir, Kader PKS Bagikan Nasi Bungkus ke Warga