Junta Militer Kian Terdesak, Pimpinan IM Muhammad Badi' Ditangkap


KAIRO - Rezim junta militer Mesir rupanya makin kelimpungan menghadapi rakyat Mesir yang tak surut terus turun ke jalan menentang kudeta militer. Berbagai upaya sudah dicoba oleh rezim tiran As-Sisi untuk menakut-nakuti para demonstran. Dari pembantaian, penangkapan dan pemberlakuaan UU Darurat.

Terbaru, Mursyid ‘Amm Ikhwanul Muslimin, Prof. DR. Muhammad Badi' ditangkap pasukan rezim kudeta, Senin (19/8).

Televisi Mesir, pada awal dinihari Selasa 20 Agustus 2013 mengumumkan bahwa DR. Muhammad Badi’ ditangkap. Beliau ditangkap di apatemen no. 84 jalan Ath-Thairan di Nasr City di kawasan Rabi’ah Adawiyah bagian timur Kairo. Bersama beliau ada seorang pimpinan IM.

Menurut sumber kementerian dalam negeri Mesir, beliau bersama rekannya sedang dalam perjalanan menuju penjara Al-‘Aqrab di Turroh.

DR. Ahmad Arif, juru bicara resmi IM memberikan komentar atas penangkapan ini sebagai berikut:

“Kami kembali dan mengulangi lagi apa yang pernah kami siarkan pada 12 Agustus 2013 yang lalu bahwa: DR. Muhammad Badi’ hanyalah satu dari sekian banyak anggota IM, dan IM adalah satu anggota dari koalisi kebangsaan untuk menyokong legalitas, dimana koalisi ini ada di jantung rakyat Mesir yang tetap bertahan di lapangan-lapangan dalam jumlah jutaan pada siang dan malam, dan seseorang, siapapun dia, tidak memiliki kemampuan untuk surut seujung rambutpun dari hak-hak rakyat Mesir yang menginginkan kehidupan yang aman, tenteram, jauh dari para pengkhianat dan perusak dari gang pengkudeta 3 Juli 2013."

Dalam account FB-nya Arif menulis:

“Ketahuilah bahwa satu tetesan darah dari seorang yang bernama Halah Abu Syu’aisyi’, atau Ahmad ‘Ashim, atau ‘Isa ‘Isham, atau yang lainnya dalam jumlah ratusan (bahkan, ribuan) syuhada’ selama satu bulan berlangsungnya kudeta berdarah dan penuh pengkhianatan ini senilai dengan seluruh jerih payah dan kiprah seluruh yang masih hidup, termasuk di dalamnya Presiden legal DR. Muhammad Mursi”.

“Kami ulangi lagi bahwa permasalahannya bukanlah politik atau partai, akan tetapi, ini adalah masalah kebangsaan yang jauh dari adanya sekelompok orang yang berfikir, atau mendalangi atau merencanakan, yang bukan saja semenjak 30 Juni, namun semenjak 25 Januari 2011, dimana presiden Mubarak saat itu telah menugaskan dewan militer untuk mengelola negara dan pada saat itu telah ditetap daftar nama untuk dibantai dan semenjak mulai dilaksanakannya pembunuhan itu untuk pertama kalinya oleh para sniper pada 11 Februari 2011”.

Secara simpel bisa kami katakan: “biidznillah..tidak mungkin revolusi mati!!!”.

Sebelumnya, militer telah membunuh putra beliau, Ammar Muhammad Badie dalam pembantaian yang juga menewaskan ribuan warga sipil lainnya di Ramses Square (Jumat, 16/8/2013).

Keluar Masuk Penjara

Muhammad Badie tercatat beberapa kali keluar masuk penjara:

Tahun 1965: Tuduhan kasus militer, beliau ditangkap bersama Sayyid Qutb dan kader Ikhwan lainnya. Beliau divonis 15 tahun, di tahun ke-9 beliau dibebaskan (4/4/1974). Beliau lanjutkan profesi sebagai dosen di Asyuth dan Zaqaziq.

Tahun 1998: Tuduhan kasus Lembaga Dakwah Islam di Bani Suef beliau sebagai ketuanya, saat itu lagi ramai-ramai penangkapan H. Hasan Jaudah. Beliau mendekam di penjara hanya 75 hari.

Tahun 1999: Satu tahun berikutnya beliau kembali ditangkap dengan tuduhan Ikatan Profesi. Beliau divonis peradilan militer penjara selama 5 tahun, di tahun ke 3 beliau dibebaskan (2003).

Berdasarkan Ensiklopedi Pengetahuan Arab yang dikeluarkan oleh Pusat Lembaga Penerangan Mesir thn 1999,  Dr. Muhammad Badie tercatat sebagai salah satu dari "Seratus Tokoh Dunia Arab" yang sangat berpengaruh. (egyptwindow)
thumbnail
About The Author

Ut dignissim aliquet nibh tristique hendrerit. Donec ullamcorper nulla quis metus vulputate id placerat augue eleifend. Aenean venenatis consectetur orci, sit amet ultricies magna sagittis vel. Nulla non diam nisi, ut ultrices massa. Pellentesque sed nisl metus. Praesent a mi vel ante molestie venenatis.

0 komentar