
Momentum Lebaran kerap dijadikan ajang konsolidasi internal keluarga. Namun, Lebaran tahun ini, moment itu tidak terjadi pada politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Sohibul Iman. Apa pasal?
Pria kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat ini, Lebaran tahun ini harus rela tidak melakukan mudik ke kampung halamannya. Iaa mendapat tugas dari partainya untuk menjadi anggota delegasi ke Myanmar. Iman berangkat ke Myanmar pada Selasa (21/8/2012) subuh. "Jadi sangat tidak mungkin ke Tasik," ujar Iman kepada INILAH.COM di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2012).
Di hari pertama lebaran, Iman mengaku berkumpul dengan keluarga di kediaman mertuanya di Jakarta. Biasanya, di hari kedua atau ketiga, ia baru berkunjung ke kediaman orang tuanya di Tasikmalaya, Jawa Barat. Di hari ketiga lebaran, kata Iman, setiap tahunnya selalu diagendakan pertemuan keluarga besar yang mencapai hingga 300 orang. "Nah kemarin justru pas pertemuan itu malah saya di negeri orang. Tapi keluarga besar mengabari bahwa mereka memaklumi dan support," ujar Iman.
Lebaran yang di luar kebiasaan ini memang sempat menuai protes dari putra-putrinya. Namun anggota Komisi VI DPR RI ini mengatakan anak-anaknya memahami posisinya yang memang tengah mendapat tugas dari partainya. “Mereka mengerti bahwa pekerjaan bapaknya memang begitu," cetus Iman.
Kendati berlebaran di Myanmar, bukan berarti Iman bersama rombongan, di antaranya bersama Hidayat Nur Wahid dan Leidia Hanifa ini, tidak merasakan suasana Lebaran. "Kita tiba di KBRI (Kedutaa Besar Republik Indonesia) Yangon masih terasa suasana Lebaran seperti ada opor ayam dan lain-lain," ujar Iman.
Sebenarnya delegasi Fraksi PKS ke Myanmar dalam rangka diplomasi parlemen ini dilakukan seminggu sebelum Lebaran, namun pihak parlemen Myanmar mengubah jadwalnya pada Selasa (21/8/2012) pekan lalu. "Ya sudah kita manut saja," cetus Iman. [mdr/inilah.com]
0 komentar