
Mantan calon gubernur DKI dari Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nurwahid, mengatakan, dukungan pada pemilihan kepala daerah DKI Jakarta putaran kedua sama sekali tak terkait dengan uang atau mahar. Hal itu dikatakan Hidayat Nurwahid di Jakarta, Rabu (8/8).
"PKS akan memberikan dukungan kepada calon yang berani merealisasikan kontrak politik yang disodorkan oleh PKS. Bukan mengenai uang," ujar Hidayat. Pernyataan Hidayat sekaligus membantah tudingan Koordinator Rekrutmen, Pelatihan, Monitoring dan Pengamanan Suara Jokowi-Ahok, Denny Iskandar, mengatakan PKS akan mendukung duet Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) karena ada tawaran uang.
"Itu kabar yang tendesius dan tidak berdasarkan pada fakta yang ada," kata Hidayat. Mantan Presiden PKS itu juga meminta agar Jokowi dan tim suksesnya tidak membuat berita-berita yang memberikan sinyal negatif. "Itu fitnah dan harus segera dikoreksi oleh tim Jokowi," katanya.
Menurut dia, dengan adanya berita itu membuat citra Jokowi beserta timnya menjadi rusak di mata PKS. Karena Jokowi dan tim dinilai telah merendahkan PKS lantaran memposisikan PKS bisa dibeli dengan uang.
Hidayat menjelaskan, partainya akan memilih pasangan yang berani menjalankan kontrak politik yang disodorkan partai. "Jadi faktanya, PKS didatangi oleh Foke dan Jokowi karena memang sewajarnya, mengingat suara PKS tinggi," kata dia.
Apalagi, kata dia, di DPRD DKI Jakarta, PKS memperoleh 18 kursi. Jadi siapapun yang terpilih menjadi gubernur DKI akan menjalin komunikasi dengan PKS agar program-programnya terlaksana.
Beberapa kontrak politik yang disodorkan PKS ke pasangan Foke-Nara adalah mengubah cara komunikasi yang lebih prorakyat, reformasi birokrasi dan mencegah korupsi dan berani melakukan perubahan sesuai dengan program yang disuarakan pasangan Hidayat-Didik.
Sedangkan kontrak politik untuk Jokowi-Ahok adalah berkomitmen menjalankan amanah hingga 2017, kebijakan yang berkeadilan dan tidak merugikan kepentingan umat Islam di Jakarta dan merealisasikan program-program yang disuarakan pasangan Hidayat-Didik.
PKS belum menentukan kemana akan memberikan suara pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Sejumlah pengurus PKS mengatakan akan mengumumkannya sebelum lebaran. Pilkada DKI Jakarta putaran kedua akan diselenggarakan 20 September nanti diikuti dua pasang calon: Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. (ant/DOR)
"PKS akan memberikan dukungan kepada calon yang berani merealisasikan kontrak politik yang disodorkan oleh PKS. Bukan mengenai uang," ujar Hidayat. Pernyataan Hidayat sekaligus membantah tudingan Koordinator Rekrutmen, Pelatihan, Monitoring dan Pengamanan Suara Jokowi-Ahok, Denny Iskandar, mengatakan PKS akan mendukung duet Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) karena ada tawaran uang.
"Itu kabar yang tendesius dan tidak berdasarkan pada fakta yang ada," kata Hidayat. Mantan Presiden PKS itu juga meminta agar Jokowi dan tim suksesnya tidak membuat berita-berita yang memberikan sinyal negatif. "Itu fitnah dan harus segera dikoreksi oleh tim Jokowi," katanya.
Menurut dia, dengan adanya berita itu membuat citra Jokowi beserta timnya menjadi rusak di mata PKS. Karena Jokowi dan tim dinilai telah merendahkan PKS lantaran memposisikan PKS bisa dibeli dengan uang.
Hidayat menjelaskan, partainya akan memilih pasangan yang berani menjalankan kontrak politik yang disodorkan partai. "Jadi faktanya, PKS didatangi oleh Foke dan Jokowi karena memang sewajarnya, mengingat suara PKS tinggi," kata dia.
Apalagi, kata dia, di DPRD DKI Jakarta, PKS memperoleh 18 kursi. Jadi siapapun yang terpilih menjadi gubernur DKI akan menjalin komunikasi dengan PKS agar program-programnya terlaksana.
Beberapa kontrak politik yang disodorkan PKS ke pasangan Foke-Nara adalah mengubah cara komunikasi yang lebih prorakyat, reformasi birokrasi dan mencegah korupsi dan berani melakukan perubahan sesuai dengan program yang disuarakan pasangan Hidayat-Didik.
Sedangkan kontrak politik untuk Jokowi-Ahok adalah berkomitmen menjalankan amanah hingga 2017, kebijakan yang berkeadilan dan tidak merugikan kepentingan umat Islam di Jakarta dan merealisasikan program-program yang disuarakan pasangan Hidayat-Didik.
PKS belum menentukan kemana akan memberikan suara pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Sejumlah pengurus PKS mengatakan akan mengumumkannya sebelum lebaran. Pilkada DKI Jakarta putaran kedua akan diselenggarakan 20 September nanti diikuti dua pasang calon: Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. (ant/DOR)
Sumber : Metrotvnews
0 komentar