Partai Keadilan Sejahtera optimis isu-isu negatif yang
susul menyusul partainya akan terbantahkan dengan keseharian para kader
PKS di akar rumput maupun kontribusi nyata yang diberikan kepada
masyarakat.
“Saya ingat pasca tsunami Aceh semua wartawan bisa melihat sendiri
bahwa yang bertahan menjadi relawan, mengangkat mayat-mayat yang
sudah berbau busuk itu hanya (relawan) PKS," kisah pakar branding Silih
Agung Wasesa dalam Pembekalan Calon Anggota Dewan PKS se-Provinsi
Lampung di Graha Mandala Alam Bandar Lampung seperti tertulis dalam
siaran pers Media Center PKS kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu
(28/7).
Agung mengaku kisah ini dikutipnya dari salah seorang
wartawan media nasional. Ia kemudian membandingkan dengan relawan lain
yang datang dengan konsep branding, menggunakan helikopter, dan
menyertakan wartawan namun mabuk bahkan pingsan saat mencium bau mayat.
"PKS punya modal luar biasa yaitu relawan militan tak berbayar. Ayo
PKS mengembalikan lagi masa-masa kontribusi riil seperti itu," seru
konsultan branding yang berpengalaman menangani brand komersial
multinasional ini.
Agung mengamini bahwa berita-berita negatif terkait petinggi-petinggi
PKS sudah over exposed. Sedangkan konsultan media Firtra Ratory
mengatakan, walaupun arus utama media sedang tidak berpihak pada PKS
namun akhlak para kader dan caleg PKS serta kerja nyata akan membuahkan
buah bibir (word of mouth) di masyarakat.
"Mereka akan melihat
faktanya ada yang tidak sinkron antara akhlak para kader PKS yang soleh
dan suka menolong dengan pemberitaan di media,” jelas Producer
Executive TV One ini.
DPW PKS Lampung mengadakan pembekalan ini
menghadirkan kurang lebih 700 bacaleg level kabupaten/kota, provinsi
maupun pusat beserta para manajer dapil di level masing-masing. Selain
Silih Agung dan Firtra Ratory, hadir pula narasumber lain yaitu
Almuzzammil Yusuf dan Firman Seponada.[wid/RMOL]
Partai Keadilan Sejahtera menilai Setgab
hanya "ciptaan" Partai Demokrat untuk mengerjai partai-partai di
dalamnya. Setgab pun kini dianggap tak ada. Terlebih lagi, kantor Setgab
di
Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat,
dijadikan posko kemenangan peserta konvensi calon presiden Partai
Demokrat, Pramono Edhie Wibowo.
"Setgab itu enggak jelas
karena terbukti hanya mainannya Demokrat. Ini (partai-partai) hanya
untuk dikerjai Demokrat," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fahri
Hamzah saat dihubungi pada Jumat (27/9/2013).
Menurut Fahri,
Setgab sejak awal memang bukan koalisi. Ia mengistilahkan Setgab
tersebut seperti tidur dalam satu ranjang, tetapi dengan mimpi yang
berbeda-beda. Ia juga tak mempersoalkan tentang pemakaian kantor Setgab
untuk kepentingan Pramono.
"Kantor Setgab kan diadakan oleh SBY. Konvensi juga SBY. Ya sudahlah, lagian Setgab kan karang-karangannya SBY," ucap Fahri.
Bakal calon presiden Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo kini
memiliki markas untuk menghadapi Konvensi Capres Partai Demokrat. Tim
sukses Pramono menggunakan markas Setgab di Jalan Diponegoro Nomor 43
sebagai media center.
Rumah itu milik Menteri Perumahan Rakyat
yang juga pengurus Partai Persatuan Pembangunan, Djan Faridz. Dulunya,
rumah itu dipakai untuk rapat Setgab koalisi pemerintahan Susilo Bambang
Yudhoyono-Boediono.
"Tapi mereka (Setgab) kurang efektif
pakai ruangan ini, lalu dipindahkan. Setelah kosong, yang bersangkutan
(Faridz) berikan ke saya untuk digunakan. Insya Allah ini membawa hoki,"
kata Pramono ketika meresmikan media center tersebut, Senin
(23/9/2013).
Pramono mengaku rumah itu dipinjamkan secara
gratis oleh Faridz. Ia hanya mengeluarkan uang untuk memperbaiki sedikit
bagian rumah dan untuk merawat rumah selama pemakaian. Pramono juga
mengaku berjanji memberikan imbalan terkait pinjaman tersebut.
Menurutnya, Faridz bersikap demikian lantaran merasa terbantu ketika
dirinya masih menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Selama ini,
prajurit TNI AD ikut membantu pembangunan rumah di daerah. "Beliau
terbantu dengan tugas-tugas itu," kata dia. (kompas.com)
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberlakukan
sistem "fastabiqul khairat" alias berlomba-lomba dalam kebaikan untuk
para calon anggota legislatifnya di semua tingkatan, baik DPR RI, DPRD Provinsi, maupun DPRD Kota/Kabupaten.
"Berlomba-lomba di sini bukan berlomba-lomba menjadi calon anggota
legislatif (caleg) yang terpilih karena PKS tetap memegang prinsip bahwa
jabatan itu amanah sehingga pantang diperebutkan," kata Ketua Bidang
Kajian dan Perencanaan DPW PKS Jawa Tengah Imam Mardjuki di Semarang,
Ahad (29/9).
Imam yang juga Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Semarang
menjelaskan bahwa berlomba-lomba yang dimaksudkan itu maknanya setiap
caleg harus bekerja keras menyumbangkan suara sebanyak-banyaknya untuk
partai.
"Soal siapa yang terpilih atau terbanyak suaranya itu sudah
ditakdirkan oleh Allah SWT. Tugas setiap caleg adalah bekerja, sedangkan
hasilnya sepenuhnya hak Allah SWT," ujar Caleg Nomor Urut 2 di Daerah
Pemilihan Kota Semarang III (Kecamatan Gayam Sari, Genuk, dan
Pedurungan) itu.
Menjawab mengenai kecenderungan pemilih memilih
caleg tidak memedulikan asal partai, dia mengatakan bahwa Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD
memberlakukan aturan suara terbanyaklah yang terpilih sebagai anggota
legislatif.
Ketentuan itu, menurut Imam, mengandaikan bahwa wakil rakyat adalah
orang (caleg), bukan institusi (partai). Jika perspektif ini yang
dipakai, memilih caleg tanpa pedulikan partainya adalah tepat.
Namun, lanjut dia, jika mengikuti ketentuan bahwa peserta pemilu adalah
partai, bukan caleg, menyerahkan aspirasi pilihan pada partai adalah
sah-sah saja.
Menyinggung alasan pemilih memilih caleg karena faktor
ikatan emosional dan ketokohan sang caleg, Imam mengatakan bahwa sejak
dahulu PKS mengandalkan kinerja, bukan pencitraan.
"Kalau toh PKS
punya citra baik itu adalah citra aktual yang diperoleh dari kerja-kerja
nyata, bukan citra advertorial atau hasil pencitraan via iklan-iklan
mahal," kata Imam.
PKS sangat meyakini bahwa partai akan eksis dan
besar kalau nyata-nyata bekerja dan bermanfaat untuk masyarakat.
Kuncinya, menurut dia, siapa yang bekerja, itulah yang dipilih untuk
memimpin masyarakat.
JAKARTA - Sebagai wujud kepedulian terhadap
korban bencana alam meletusnya Gunung Sinabung di wilayah Kecamatan
Naman Teran, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Telkomsel
melanju
tkan bantuan untuk pengungsi bencana Gunung Sinabung berupa pemberian selimut, masker, dan perlengkapan lainnya.
Bantuan tersebut diserahkan secara langsung oleh Direktur Utama
Telkomsel, Alex J Sinaga disaksikan oleh Menteri Komunikasi dan
Informatika, Tifatul Sembiring. Dalam kesempatan tersebut, ke posko
pengungsia.
Sebelumnya Telkomsel telah mendirikan Posko Telekomunikasi di tiga titik lokasi, sehari setelah musibah terjadi.
“Kami turut prihatin atas musibah yang menimpa masyarakat di sekitar
wilayah Gunung Sinabung, untuk itu kami harap kehadiran ‘Posko Telkomsel
Peduli’ dan ‘Tim Posko Tanggap Bencana’ dari Telkomsel dapat membantu
meringankan beban warga masyarakat dan memberikan solusi bagi warga
sekitar yang memerlukan layanan telekomunikasi,” ujar Alex ketika
meninjau wilayah yang terkena dampak letusan Gunung Sinabung, hari ini,
Jumat (20/9).
Alex memaparkan, langkah antisipatif yang telah
dilakukan oleh Telkomsel pasca bencana yaitu, membuka ‘Posko Layanan
Terpadu’ di sekitar wilayah bencana, tepatnya di Gedung Jambur Sempakata
Kabanjahe, Gedung KWK GBKP Berastagi dan Gedung GBKP di Tugu Bambu
Runcing Kabanjahe.
Selain itu, lanjutnya, bagi masyarakat yang
memerlukan layanan telekomunikasi berupa kartu perdana, isi ulang pulsa
(MKIOS), Charger Handphone, akses internet melalui wifi atau modem,
maupun layanan komunikasi suara (telepon), dapat datang langsung ke
posko tersebut untuk memperoleh layanan telekomunikasi secara gratis.
Selain menyediakan layanan telekomunikasi gratis, Telkomsel juga telah
menyiapkan bantuan tanggap darurat lainnya untuk meringankan penderitaan
warga sekitar Gunung Sinabung, diantaranya televisi untuk posko
pengungsi, antena, makanan dan minuman cepat saji, nasi bungkus,
obat-obatan, makanan ringan dan perlengkapan lain yang sangat dibutuhkan
oleh para pengungsi.
Disamping itu, dalam kunjungannya ini,
Direktur Utama Telkomsel juga memastikan bahwa kondisi jaringan mulai
dari pasca bencana hingga saat ini tidak mengalami gangguan, dimana
kondisi jaringan Telkomsel yang terdiri dari 162 BTS 2G (92 site) dan 53
BTS 3G (53 site) di wilayah Kabanjahe serta 16 BTS 2G dan 8 BTS 3G
dengan total 10 site di sekitar Gunung Sinabung tidak mengalami dampak
letusan Gunung Sinabung dan beroperasi secara normal. “Selain itu kami
juga telah menyiapkan 15 BTS 2G dan 8 BTS 3G dengan total 9 site untuk
meng-cover lokasi pengungsi, dilengkapi dengan 3 Mobile Backup Power
serta 1 unit Combat (mobile BTS) yang ditempatkan di lokasi Posko Pusat
Bencana Sinabung,” tandasnya. (was)